JAKARTA, DISWAY.ID – Hasil tes DNA yang membuktikan Ridwan Kamil bukan ayah biologis dari anak Lisa Mariana kembali memicu perbincangan publik.
Pertanyaan krusial pun muncul: mungkinkah hasil tes DNA yang begitu krusial direkayasa?
BACA JUGA:BRImo, Solusi Cerdas untuk Transaksi Harian yang Praktis
BACA JUGA:Tenun NTB Melenggang Hingga Osaka, Harumkan Indonesia di Panggung Mode Global
Para ahli forensik dan genetika menegaskan bahwa memanipulasi hasil tes DNA di laboratorium kredibel sangat sulit, bahkan nyaris tidak mungkin, karena prosedur yang ketat dan standar ganda yang diterapkan.
Kasus yang melibatkan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan selebgram Lisa Mariana, menjadi perhatian publik. Hasil tes DNA yang dilakukan di Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri menunjukkan "non-identik" atau ketidakcocokan antara Ridwan Kamil dan anak Lisa Mariana.
Menurut Dr. Iswandi, seorang ahli genetika forensik dari sebuah lembaga independen, proses tes DNA paternitas memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi.
BACA JUGA:Hot Wheels X Turbo Bastard Wheel: Kolaborasi Epik Dunia Die-Cast Jelang IMX 2025
"Untuk mengecualikan seseorang sebagai ayah biologis, akurasinya adalah 100%. Sementara untuk membuktikan hubungan ayah-anak, akurasinya mencapai 99.99%," jelas Dr. Iswandi saat dihubungi Disway.id, Kamais 21 Agustus 2025.
Perlu Prosedur Ketat
Iswandi menjelaskan bahwa akurasi tinggi ini didukung oleh prosedur yang berlapis dan ketat.
Hal-hal ini meliputi:
Pengambilan Sampel Terawasi
Sampel DNA (biasanya dari usap pipi atau darah) diambil oleh petugas yang berwenang. Identitas sampel diverifikasi dan dicatat dengan cermat di hadapan para pihak terkait.
BACA JUGA:Ridwan Kamil Diwakilkan Kuasa Hukum Terima Hasil Tes DNA di Bareskrim
Rantai Pengawasan (Chain of Custody)
Setelah sampel diambil, ia dimasukkan ke dalam wadah tersegel dan diberi label unik. Seluruh pergerakan sampel, dari lokasi pengambilan hingga laboratorium, dicatat dengan teliti. "Rantai pengawasan ini memastikan sampel tidak dapat diganti atau terkontaminasi," kata Dr. Iswandi.
Analisis Berlapis
Di laboratorium, sampel dianalisis menggunakan teknologi canggih untuk mengidentifikasi penanda genetik (Short Tandem Repeats/STRs). Proses ini dilakukan oleh teknisi terampil dan hasilnya sering kali diverifikasi oleh setidaknya dua orang ahli untuk menghindari kesalahan.