BACA JUGA:Real Madrid vs Vinicius Junior: Tuntutan Gaji Tinggi Ancam Perpanjangan Kontrak
Gaya bermainnya lebih fokus pada mencetak gol daripada memamerkan teknik.
Ini yang membuatnya semakin menonjol dan perlahan menguasai peran sentral di era baru Madrid.
Musim pertamanya di Madrid dihabiskan dengan adaptasi.
Meski begitu, Kylian Mbappe tetap menunjukkan performa gemilang, mencetak 31 gol dan meraih Sepatu Emas La Liga.
Memasuki musim keduanya, ia terus menunjukkan kualitasnya, dengan mencetak gol tunggal yang membawa Madrid menang 1-0 atas Osasuna.
BACA JUGA:Real Madrid Bakal Buang Vinicius Junior, Kesepakatan Rekor Dunia Bakal Tercapai Secepatnya
BACA JUGA:Berkat Lamine Yamal, Barcelona Panen Cuan Rp2,3 Triliun dari Spotify
Vinicius, meskipun kurang menonjol, tetap berusaha keras di lapangan.
Tekadnya untuk terus berlari dan menekan tim lawan patut diacungi jempol, tetapi usaha saja tak cukup jika dibandingkan dengan efisiensi Mbappe.
Bahkan dalam dribel, yang merupakan salah satu keunggulan Vinicius, Mbappe tampil lebih impresif.
Dalam pertandingan melawan Osasuna, Mbappe berhasil melakukan 8 dribel sukses dari 12 percobaan, sementara Vinicius hanya berhasil sekali.
Real Madrid dulu mengandalkan Vinicius sebagai sumber inspirasi di lini serang.
BACA JUGA:Lamine Yamal Dibandingkan dengan Messi, Aguero: Ingat, Harus Buktikan Dulu!
BACA JUGA:Disuruh Cabut, Endrick Tetap Pegang Pendiriannya: Saya Ingin Bertahan di Real Madrid!
Kini, Kylian Mbappe resmi mengambil alih peran tersebut.