Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, memaparkan realisasi penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) hingga 21 Agustus 2025 baru mencapai 230.945 ton, atau sekitar 15,40 persen dari target 1,5 juta ton hingga akhir tahun.
Penyaluran SPHP difokuskan ke jaringan ritel modern karena memiliki cakupan luas.
Beberapa realisasi di antaranya:
- Hypermart: 15.000 kg,
- Indomaret: 1.097.500 kg,
- Alfamart: 460.000 kg,
- Lion Superindo: 20.000 kg
BACA JUGA:Klaim Saldo DANA Kaget 2025 Rp114.000 ke Nomor WA Kamu, Ayo Daftar Aplikasi Ini
BACA JUGA:KPK Sudah Tetapkan Tersangka Dalam OTT Wamen Immanuel Ebenezer
Menurut Rizal, jumlah tersebut akan terus bertambah seiring luasnya jaringan distribusi yang dimiliki ritel modern.
“Alfamart punya lebih dari 45.000 gerai, sedangkan total Alfamart dan Indomaret mencapai lebih dari 55.000 outlet,” jelasnya.
Namun, Rizal juga mengakui penyaluran sempat tersendat akibat kendala teknis pada aplikasi serta adanya peringatan Hari Kemerdekaan yang membuat keterlibatan TNI-Polri di lapangan sedikit menurunkan penyerapan.
Untuk mempercepat distribusi beras, Bulog kini menerapkan dua strategi utama:
• Wajib jual minimal 5 ton beras per hari di setiap gudang Bulog.
• Program canvassing dengan melibatkan seluruh karyawan Bulog untuk menyalurkan langsung ke masyarakat.
Dengan strategi ini, pemerintah berharap harga beras segera stabil, khususnya di pasar tradisional seperti Kebayoran Lama yang kini menjadi sorotan karena lonjakan harga signifikan.