BACA JUGA:Dasco Benarkan Immanuel Ebenezer Pernah Nyaleg Melalui Partai Gerindra
"Paling penting, masyarakat juga bertambah pengetahuannya, bertambah kesadarannya, refleksinya, koreksinya melalui komedi-komedi itu sehingga kita sama-sama sadar, memulai antikorupsi," jelasnya.
Pandji menjelaskan, penonton nantinya tak akan mendapatkan nomor kursi dalam tiketnya.
Para penonton akan diberi kebebasan memilih kursi, sesuai dengan kategori tiket yang beli.
Nantinya, penonton akan diberi penanda pada masing-masing kursi. Sehingga mereka bisa meninggalkan kursi tersebut.
"Jadi bayangin teman-teman, ada 10 ribu kursi, orang-orang bisa masuk duluan, ngambil ini dari amplop, yang ini yang nempel di kursinya, baru ini bisa keluar untuk menikmati pertunjukan yang ada di luar," ujarnya.
"Nanti ketika dia balik, dengan harapan orang nggak ada yang dudukin. Kalaupun ada yang dudukin, kita bisa bilang, ini nomor kursi saya, sesuai dengan yang menempel di kursi," imbuhnya.
BACA JUGA:Polisi Pastikan Situasi Demo di DPR Terkendali, Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi
BACA JUGA:Modifikasi Aerox Alpha Tema Gundam, Tampil Futuristis dan Jadi Pusat Perhatian
Menurut Pandji, hal itu merupakan salah satu cara untuk menerapkan langsung pesan 'biasakan yang benar'. Sehingga pesan itu tak hanya sekadar slogan.
"Tidak hanya hadir dalam pertunjukan stand up, tapi juga dipraktekkan dalam kegiatan penonton menikmati pertunjukan ini," pungkasnya.
Di akhir, Ia mengungkapkan Mens Rea Jakarta menyediakan kuota 10 ribu penonton. Dar jumlah tersebut, hanya tersisa sekitar 20 tiket.
Pandji pun mendorong publik membeli tiket live streaming. Sebab, ia akin tiket special show ke-10nya itu akan habis terjual.