Tentu saja, ada beberapa area yang masih perlu ditingkatkan, seperti penguasaan bola dengan kaki kanannya dan penyelesaian akhir.
Namun, Paz sangat beruntung bisa berada di bawah asuhan pelatih Como, Cesc Fàbregas, yang sangat membantunya mengasah kemampuan.
Posisi terbaik Paz mungkin belum sepenuhnya jelas, karena ia sangat serbaguna dan bisa dimainkan di berbagai peran.
Namun, Fàbregas hampir selalu menempatkannya sebagai gelandang serang dalam formasi 4-2-3-1, posisi yang menjadi andalan Paz.
Statistik serangannya termasuk yang terbaik di antara gelandang-gelandang di lima liga top Eropa musim lalu, dan penampilannya yang menakjubkan melawan Lazio semakin menguatkan posisinya sebagai salah satu talenta muda terbaik.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Bule Depok dan Jalan Pemuda, Kampung Halaman Miliano Jonathans yang Segera Jadi WNI
BACA JUGA:Rusuh Suporter PSIM Jogja dan Bobotoh Bikin Satu Bus Hancur, Netizen: Bertamulah dengan Baik
Setelah pertandingan, Fàbregas mengatakan bahwa ia merasa sangat tenang dengan keberadaan Paz di Como musim ini, yang mencerminkan peran Madrid dalam keputusan tersebut.
"Saya sangat tenang dan rileks," kata Paz.
"Nico sangat bahagia di Como. Dia pemain yang luar biasa," tambah Fàbregas.