Hujan meteor Epsilon Perseid diprediksi akan capai puncak di tanggal 9 September 2025.
Fenomena ini aktif selama tanggal 5 hingga 21 September 2025.
Pada saat puncak akan menghasilkan beberapa puluh meteor per jam pada kondisi ideal.
Adapun, untuk waktu terbaik mengamati hujan meteor Epsilon Perseid merupakan setelah tengah malam sampai menjelang fajar saat langit benar-benar sudah gelap.
Puncaknya, hujan meteor ini diperkirakan akan menghasilkan laju nominal sekitar 5 meteor per jam (ZHR).
BACA JUGA:Fakta Mengejutkan Fenomena Strawberry Moon atau Bulan Berdarah, Muncul di Langit Malam Ini
5. Gerhana Matahari Sebagian
Ada gerhana matahari sebagian yang akan terjadi di tanggal 22 September 2025.
Dalam peristiwa ini, nantinya bulan akan melintas di depan matahari serta menciptakan gerhana sebagian yang dapat dilihat di wilayah Oseania dan Antartika antara pukul 00.31 dan 04.53 waktu setempat.
Fenomena gerhana ini tidak akan terlihat dari langit Indonesia.
Diketahui, fenomena tersebut akan jadi gerhana penutup yang terjadi di sepanjang tahun ini usai adanya gerhana bulan total serta gerhana matahari di bulan Maret dan September sebelumnya.
6. Ekuinoks Musim Gugur
Selanjutnya, ada Ekuinoks Musim Gugur yang jatuh di tanggal 23 September 2025.
BACA JUGA:Heboh Bakal Ada Gerhana Matahari Total Terjadi Bulan Agustus 2025, Cek Faktanya!
Pada hari itu, panjang siang dan malam hampir sama di seluruh dunia.
Sebab, posisi matahari tepat di atas gas khatulistiwa.
Ekuinoks juga menjadi tanda pergantian musim dari panas ke gugur di belahan bumi utara dan dari dingin ke semi di belahan bumi selatan.
7. Hujan Meteor Sextantid
Terakhir, menutup bulan September akan ada hujan meteor Sextantid yang akan memuncak di tanggal 27 September 2025.