JAKARTA, DISWAY.ID – Akses terhadap pendidikan yang layak bagi anak-anak penyandang disabilitas, khususnya tunanetra, masih menghadapi banyak tantangan.
Di tengah situasi ini, Sekolah Relawan hadir sebagai salah satu aktor penting dalam mendorong pendidikan inklusif di Indonesia.
Salah satu langkah nyata terlihat dari kolaborasi antara Sekolah Relawan dan sektor swasta dalam menyalurkan donasi pendidikan kepada santri hafidz tunanetra dan siswa prasejahtera berprestasi.
BACA JUGA:Pramono Upayakan Tunanetra di Jaktim Dapat Bantuan KPDJ, Minta Dinsos Cek Langsung
Bersama Garudafood Group, Sekolah Relawan menyalurkan donasi pendidikan senilai lebih dari Rp400 juta, yang diberikan dalam bentuk beasiswa tunai dan perlengkapan sekolah seperti baju muslim dan sepatu.
Donasi ini berasal dari partisipasi karyawan dan manajemen Garudafood, yang disalurkan melalui Program Orang Tua Asuh (POTA).
Bantuan diberikan kepada santri-santri tunanetra penghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Raudlatul Makfufin dan Al Anshor.
“Kami sangat berterima kasih atas kepedulian terhadap santri tunanetra. Dukungan ini bukan hanya meringankan beban biaya, tapi juga memberi semangat baru,” ungkap Ade Ismail, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Raudlatul Makfufin.
BACA JUGA:Guiding Block Tunanetra yang Mengarah ke Kali di Benhil Dibongkar Dinas Bina Marga
Sekolah Relawan: Mendidik dan Mendorong Aksi Sosial
Sejak 2019, Sekolah Relawan aktif menjadi mitra berbagai program sosial, termasuk dalam penyaluran bantuan pendidikan, respon bencana, hingga pemberdayaan komunitas.
Dalam program ini, Sekolah Relawan berperan memastikan distribusi donasi berjalan tepat sasaran dan berkelanjutan.
Menurut Thea Rahmani, Director of Integrated Marketing & Programs Sekolah Relawan, kolaborasi ini tidak hanya berdampak pada penerima manfaat, tetapi juga menjadi sarana edukasi publik tentang pentingnya keterlibatan sosial secara langsung.
“Kami percaya bahwa setiap anak, termasuk para santri tunanetra, memiliki potensi besar. Dengan dukungan seperti ini, mereka bisa terus belajar, tumbuh, dan suatu hari nanti berkontribusi untuk bangsa.”
Pendidikan Inklusif Bukan Sekadar Konsep
Pendidikan inklusif menekankan bahwa semua anak – dengan atau tanpa kebutuhan khusus – memiliki hak untuk belajar bersama dalam satu sistem pendidikan yang terbuka dan ramah.
Namun di lapangan, upaya ini masih perlu diperkuat, terutama dalam hal akses, fasilitas, dan dukungan berkelanjutan.