Ayo Ciptakan Damai, Persaudaraan Tani-Nelayan: Kisruh Hanya Menambah Derita Rakyat Kecil

Senin 01-09-2025,13:21 WIB
Reporter : Fandi Permana
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID — Ketua Advokasi Persaudaraan Tani-Nelayan Indonesia, Tunjung Budi Utomo, menyerukan seluruh elemen bangsa menciptakan rasa damai dan aman. 

Hal ini agar bangsa Indonesia tetap menjaga keamanan dan kedamaian di tengah situasi nasional yang penuh dinamika. 

BACA JUGA:Cegah Gangguan Keamanan, TNI-Polri Gelar Patroli Skala Besar di Bandara Soetta

BACA JUGA:Polri Tetapkan Dua Brimob Pelanggar Berat dalam Kasus Driver Ojol Affan Kurniawan, Sidang Etik Digelar Pekan Ini

Menurutnya, petani dan nelayan adalah kelompok yang hidup dari penghasilan sehari-hari, sehingga kondisi negara yang kisruh akan langsung berdampak pada keberlangsungan hidup rakyat kecil.

“Kami para petani dan nelayan bekerja dengan hasil yang pas-pasan untuk menghidupi keluarga. Jika kondisi negara tidak stabil, pasar akan terganggu, distribusi hasil tani dan laut terhambat, harga kebutuhan pokok naik, dan kami yang paling merasakan dampaknya,” tegas Tunjung, Senin, 1 September 2025. 

Ia menegaskan, menyuarakan aspirasi adalah hak yang mulia dan dilindungi oleh konstitusi. Namun, aspirasi tersebut jangan sampai berujung pada tindakan anarkis yang merusak fasilitas umum. 

BACA JUGA:HOAKS! Viral Foto Anggota TNI Ditangkap Brimob saat Demo Ricuh, Ini Faktanya

BACA JUGA:Peradah Sulsel Minta Polri Tindak Oknum Penjarahan dan Kerusuhan Aksi, Sampaikan Duka untuk Korban

“Kami memahami semangat saudara-saudara yang ingin menyuarakan keadilan. Itu bagian dari demokrasi. Tapi ketika aspirasi berubah menjadi kerusuhan dan perusakan fasilitas publik, maka justru rakyat kecil yang paling dirugikan. Jalan rusak, pasar terbakar, transportasi terhambat—semuanya kembali ke pundak masyarakat bawah,” ujarnya.

Tunjung menambahkan, stabilitas keamanan merupakan syarat utama agar rakyat kecil bisa tetap bekerja dan menghidupi keluarga mereka.

 “Bagi kami, kedamaian bukan sekadar jargon, tapi kebutuhan nyata. Tanpa kedamaian, hasil panen sulit dijual, ikan sulit didistribusikan, dan kebutuhan sehari-hari sulit terpenuhi,” katanya.

BACA JUGA:Prabowo Tegas: Penjarahan, Perusakan, dan Tindakan Anarkis Harus Ditindak Sesuai Hukum

BACA JUGA:Ricuh di PSN PIK 2, Bermula Kecelakaan Truk Tanah Berujung Aksi Penjarahan hingga Wakapolres Terluka

Mantan Presiden Mahasiswa BEM Universitas Negeri Padang ini berharap semua pihak, baik pemerintah, aparat, maupun masyarakat, dapat menahan diri dan mengedepankan dialog sebagai jalan penyelesaian. 

Kategori :