JAKARTA, DISWAY.ID - Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi dan sejumlah elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, pada Senin 1 September 2025.
Aksi ini merupakan lanjutan dari rangkaian demonstrasi yang dimulai sejak 25 Agustus lalu, dengan isu utama menyoroti besarnya tunjangan anggota DPR yang dinilai tidak wajar dan menunjukkan sikap arogan terhadap rakyat.
BACA JUGA:Kata Sang Ibu Terduga Penjarah yang Kembalikan Jam Tangan 11M Milik Sahroni: Ini Bukan Hak Kita
BACA JUGA:Gempa Besar Tewaskan 600-an Warga Afganistan, Ribuan Lainnya Terluka
Dalam aksi tersebut, massa membawa berbagai spanduk, poster, serta melakukan orasi secara bergantian. Suasana tetap berlangsung damai dengan pengamanan ketat dari pihak kepolisian.
"Aksi kita aksi damai," ujar salah satu orator saat menyampaikan orasinya di atas mobil komando.
Peserta aksi menyampaikan berbagai tuntutan, mulai dari desakan transparansi anggaran DPR, penolakan terhadap revisi undang-undang tertentu yang dinilai tidak berpihak pada rakyat, hingga permintaan pencabutan sejumlah kebijakan kontroversial.
Mereka juga menuntut reformasi kepolisian sebagai bagian dari perubahan sistemik yang lebih luas.
Salah satu tuntutan yang paling menyita perhatian adalah desakan terhadap penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus meninggalnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang tewas akibat dilindas kendaraan taktis milik Brimob saat aksi sebelumnya pada Kamis, 28 Agustus 2025.
BACA JUGA:Jalan Raya Kwitang hingga Mako Brimob Sudah Bisa Dilewati Kendaraan, Tapi...
BACA JUGA:STOP Anarkisme, Ketua Umum Aliansi Timur Indonesia Ajak Pemuda Jaga Kedamaian Bangsa
"Tuntut hukum seadilnya bagi para pelaku penyebab tewasnya Affan. Serta revolusi Polisi," tegas salah satu massa aksi dalam orasinya.
Situasi di sekitar lokasi aksi terpantau kondusif. Sejumlah petugas keamanan dari kepolisian tampak berjaga di sekitar area untuk mengantisipasi potensi kericuhan.
Aksi ini juga menarik perhatian para pejalan kaki dan pengguna jalan yang sempat berhenti untuk menyaksikan jalannya demonstrasi.