JAKARTA, DISWAY.ID-- Gelombang aksi di depan gedung DPR/MPR terus berdatangan. Sebelumnya kaum perempuan menggelar aksi damai.
Terkini, Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) mengelar aksi yang dengan isu yang sama.
BACA JUGA:Jadwal Pengisian DRH PPPK Paruh Waktu 2025 Lengkap Cara Unggah Dokumen, Peserta Wajib Cek!
BACA JUGA:30 Ucapan Maulid Nabi 2025 Islami dan Penuh Doa, Sampaikan Pesan di Media Sosial
Yakni, menyampaikan protes ketidakadilan kebijakan pemerintah dan tunjangan fantastik anggota DPR.
"Runtuhkan Ketidakadilan Struktural, Wujudkan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia", kata orator diatas mobil komando.
GMNI menegaskan bahwa perjuangan mahasiswa bukan sekadar retorika, melainkan gerakan nyata untuk memastikan amanat konstitusi dan Pancasila ditegakkan.
Ketua Umum DPP GMNI, Sujahri Somar, menegaskan bahwa ketidakadilan struktural hari ini tidak lagi dapat ditoleransi.
"Ketidakadilan tidak lahir secara alamiah, melainkan dipelihara oleh sistem yang timpang, kebijakan yang tidak berpihak, serta birokrasi yang korup dan arogan," tegasnya.
BACA JUGA:Kompolnas Dorong PTDH, Awasi Sidang Etik Anggota Brimob Lindas Ojol
BACA JUGA:Kota Tangerang Dipastikan Aman Pasca Demo Ricuh, Bandara Soetta Juga Dijaga Ketat
"Karena itu, kami menyatakan: saatnya rakyat bangkit, saatnya kita runtuhkan struktur yang menindas, dan wujudkan keadilan sosial yang sejati, "sambungnya.
Ia menjelaskan bahwa ekonomi yang semu membuat rakyat semakin Terpuruk.
GMNI menyoroti bahwa pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 5,2% di tahun 2025 tidak pernah benar-benar dirasakan oleh rakyat kecil.
Data BPS menunjukkan pekerja informal mencapai 59,40%, sementara kesejahteraan buruh tergerus oleh outsourcing yang belum dihapus meski sudah diputus inkonstitusional oleh Mahkamah Konstitusi.