Menteri PPPA Takziah ke Rumah Duka Andika, Siswa SMK yang Meninggal Dunia Usai Ikut Demo di Gedung DPR

Kamis 04-09-2025,11:12 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

BACA JUGA:Bayern Munich Bidik Marc Guehi, Pelatih Crystal Palace Ancam Mundur Jika Dijual ke Liverpool

Sejalan dengan hal tersebut, Menteri PPPA juga mengajak anak-anak Indonesia untuk menyampaikan pendapat melalui cara yang positif dan inovatif.

“Setiap anak memiliki hak atas partisipasi, mengemukakan pendapat, dan menyampaikan aspirasi dengan aman dan nyaman. Oleh karena itu, kami berharap anak-anak Indonesia tetap dapat menyuarakan pendapatnya tanpa mengancam keselamatannya,” kata Menteri PPPA.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kemen PPPA, pada 25 Agustus 2025 terdapat 105 anak yang terlibat aksi di Jakarta; pada 28 Agustus 2025 terdapat 1 anak yang terlibat dalam aksi di Makassar, 39 anak di aksi Bali, dan sekitar 110 anak yang terlibat dalam aksi gelombang kedua di Jakarta; pada 29 Agustus 2025 terdapat sedikitnya 23 anak yang terlibat dalam aksi di Semarang, 25 anak dalam aksi di Yogyakarta, dan 56 anak dalam aksi di Surabaya.

Menteri PPPA menjelaskan, selain itu, terdapat beberapa wilayah lain, seperti Solo, Kediri, Cirebon, Bandung, Nusa Tenggara Barat, dan Palembang yang masih belum teridentifikasi.

Oleh karena itu, data-data tersebut bisa jadi masih akan berubah mengingat rekan-rekan di daerah saat ini juga masih terus memantau perkembangan situasi dan melakukan pendataan.

"Kami telah berkomunikasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) di masing-masing wilayah untuk memastikan pendampingan sesuai kebutuhan bagi anak-anak yang terlibat dalam aksi demonstrasi,” jelas Menteri PPPA.

BACA JUGA:Vanenburg Geram Usai Timnas Indonesia U-23 Ditahan Tim Lemah Laos, Salahkan Klub Lokal

BACA JUGA:KLAIM! 15 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 4 September 2025, Koleksi Gems, Pack hingga Coin Bonus!

Dalam upaya meningkatkan perlindungan terhadap anak dalam situasi saat ini, Kemen PPPA juga terus membuka saluran pengaduan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 bagi orang tua, keluarga, maupun masyarakat yang mengalami ataupun melihat adanya kekerasan terhadap perempuan dan anak di situasi demonstrasi.

“Kami siaga melalui call center 129 atau Whatsapp 08111-129-129,” imbuh Menteri PPPA.

Berdasarkan himpunan data terakhir, Andika Lutfi Fala merupakan satu-satunya korban meninggal dunia yang masih berusia anak.

Andika dinyatakan meninggal dunia usai menjalani perawatan di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo karena mengalami luka berat di bagian kepala akibat benturan benda tumpul.

Berdasarkan keterangan, Andika diduga diajak oleh temannya untuk mengikuti aksi demonstrasi tersebut tanpa sepengetahuan keluarga dan guru di sekolah.

Situasi ini diperparah karena Andika tidak memiliki alat komunikasi maupun kartu identitas karena hilang saat ia mendaki gunung.

BACA JUGA:Beredar Kabar Ahmad Sahroni Mundur dari Anggota DPR, Ini Kata NasDem

Kategori :