Agus Setiawan sendiri dipilih oleh Rektor karena telah memenangi Pemilihan Umum Ketua BEM UI pada bulan Desember 2024 lalu.
Naiknya Agus sebagai pemimpin mahasiswa UI ini ternyata tak mendapat dukungan dari sebagai mahasiswa.
Mereka menilai jika adanya kecurangan dalam voting sehingga kemenangan Agus tidak valid.
Sejak pemilihan tersebut, mahasiswa UI terbagi menjadi dua kubu BEM, yaitu BEM UI Ungu yang dipimpin oleh Agus Setiawan dan BEM UI Kuning yang diketuai oleh Zayyid Sulthan (Atan).
Adanya dualisme ini yang memantik adanya perpecahan dalam tubuh mahasiswa UI dalam menyikapi kehadiran Agus di DPR kemarin.
"bem se-ui sepakat untuk tidak menghadiri audiensi dpr hari ini karena stance kami adalah tidak memercayai sistem dan lembaga dpr saat ini dan akan terus membersamai masyarakat dalam mereformasi sistem saat ini." tulis Ketua BEM FH UI Muhammad Fawwaz Farhan Farabi di akun X miliknya @kaboooyyy.
Fawwaz menjelaskan jika keputusan mereka tidak hadir ini dikarenakan mereka melihat jika itu adalah jebakan DPR.
Tetapi, munculnya Agus di gedung DPR tersebut membuat Fawwaz menudingnya sebagai oknum yang telah mengkhianati perjuangan mahasiswa UI.
"kami melihat ini adalah jebakan dpr untuk "mencitrakan" diri mereka bahwa mereka sudah mendengar aspirasi mahasiswa. undangan hanya dalam waktu beberapa jam, tanpa undangan resmi, sangat tidak layak." lanjutnya.
"lalu tiba-tiba muncul oknum bernama AGUS SETIAWAN yang hadir mewakili IKM UI. lu bener-bener ngekhianatin pergerakan UI bang. gue ngga tau ada kepentingan transaksional apa di balik ini. aspirasi lu juga ngga jelas ngomong apa. pengkhianat lu gus, sumpah serapah untuk lu." ungkap Fawwaz.