Harga Beras Premium Masih Tinggi, Pembelian Kini Dibatasi

Kamis 04-09-2025,14:26 WIB
Reporter : Bianca Khairunnisa
Editor : M. Ichsan

Di sisi lain, Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga mengakui bahwa memang ada 214 daerah yang masih mengalami kenaikan harga beras.

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I, Gusti Ketut Astawa. 

Oleh karena itulah, dirinya turut menekankan perlunya penguatan ritel modern, terutama bagi titik-titik strategis pada 214 kabupaten/kota, untuk mengimbangi adanya pergeseran distribusi perberasan ke pasar tradisional.

BACA JUGA:Daftar Lokasi Demo di Jakarta Hari Ini 4 September 2025, BEM SI Gelar Aksi

BACA JUGA:Menkomdigi Sambut Baik Kongres Persatuan PWI, Akhiri Dualisme Dua Tahun

“Penting bagi pemerintah mengupayakan distribusi beras SPHP ke ritel modern juga. Selama ini ritel modern itu sebagai penyeimbang harga. Price maker. Artinya di ritel modern harganya sesuai dengan HET, itu pasti,” tutur Ketut.

“Maka di pasar rakyat harganya tidak akan terlalu jauh berbeda dengan ritel modern. Kalau ritel modern sudah terpenuhi dengan baik, maka dengan sendirinya harga beras di pasar rakyat minimal flat,” tambahnya.

Realisasi penjualan beras SPHP untuk periode Juli-Desember per 3 September telah mencapai 126,2 ribu ton. Realisasi penjualan harian terus digenjot oleh Bulog. 

Dalam seminggu terakhir realisasi harian memiliki rerata di angka 5,9 ribuan ton. Capaian tertinggi di 30 Agustus yang menyentuh angka 9,7 ribu ton dalam sehari.

Kategori :