Resmi Tersangka! Nadiem Makarim Ditahan Kejagung terkait Kasus Chromebook 

Kamis 04-09-2025,16:18 WIB
Reporter : Candra Pratama
Editor : Khomsurijal W

JAKARTA, DISWAY.ID -- Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung resmi menetapkan mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook pada program digitalisasi pendidikan Kemendikbudristek tahun 2019–2022.

"Pada hari ini kami telah menetapkan tersangka dengan inisial NAM selaku Mendikbudristek," ujar Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Nurcahyo Jungkung Madyo saat jumpa pers di Gedung Bundar Kejagung, Kamis, 4 Agustus 2025.

Untuk kepentingan penyidikan, Nadiem ditahan selama 20 hari di rumah tahanan (rutan) dan penahanannya dapat diperpanjang sesuai kebutuhan penyidikan.

BACA JUGA:Aplikasi All Indonesia Resmi Berlaku, Penumpang Internasional Wajib Isi Ini

Nadiem ditetapkan sebagai tersangka setelah tiga kali diperiksa sebagai saksi, yakni pada Senin, 23 Juni 2025. Kemudian Selasa, 15 Juli 2025 dan hari ini, Kamis, 4 Agustus 2025.

Sebelumnya diberitakan, Nadiem Makarim, memenuhi panggilan Kejaksaan Agung (Kejagung), pada Kamis, 4 September 2025.

Berdasarkan pengamatan Disway.id di lokasi, Nadiem Makarim tiba sekira pukul 08.53 WIB, mengenakan kemeja lengan panjang hijau army dan dipadukan dengan celana berwarna hitam.

Dia tak sendirian. Mantan CEO Gojek itu didampingi kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea, saat menjalani agenda pemeriksaan di Gedung Bundar Jaksa Agung Muda bidang Tindak Pidana Khusus (JAMPIDSUS).

"Ya dipanggil kesaksian, makasih," kata Nadiem singkat dan langsung berjalan menuju pintu masuk Jampidsus, Kamis.

BACA JUGA:Menko Yusril Pastikan Respons 17+8 Tuntutan Rakyat: Demo Tidak Akan Diganggu

Sebagai informasi, Kejagung telah menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam perkara dugaan korupsi proyek pengadaan laptop Chromebook tahun anggaran 2019–2022.

Mereka adalah: Jurist Tan (JT), eks Staf Khusus Mendikbudristek Nadiem Makarim, Ibrahim Arief (IA), konsultan perorangan untuk Rancangan Perbaikan Infrastruktur Teknologi Manajemen Sumber Daya Sekolah.

Kemudian Mulyatsyah (MUL), mantan Direktur SMP Kemendikbudristek dan Sri Wahyuningsih (SW), mantan Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek.

Sementara, Ibrahim Arief dikenakan status tahanan kota karena menderita gangguan jantung kronis. Adapun Jurist Tan saat ini masih berada di luar negeri sehingga belum bisa ditahan.

BACA JUGA:Puan Kumpulkan Pimpinan Fraksi, Bahas Transformasi DPR

Atas perbuatann itu, para tersangka disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001, jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

"Akibat perbuatan tersebut, negara mengalami kerugian sekitar Rp1,98 triliun," ungkap mantan Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar.

Kategori :