Hari Pelanggan Nasional 2025, YLKI Desak Pemerintah Tuntaskan Polemik Beras

Sabtu 06-09-2025,10:07 WIB
Reporter : Rafi Adhi Pratama
Editor : Subroto Dwi Nugroho

JAKARTA, DISWAY.ID -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak pemerintah segera menuntaskan persoalan beras yang masih membebani masyarakat. 

Desakan ini disampaikan dalam momentum Hari Pelanggan Nasional 2025, Jumat 5 September 2025.

Ketua YLKI Niti Emiliana menyoroti masih tingginya harga beras di pasaran, meski pemerintah sebelumnya mengklaim stok beras melimpah. 

BACA JUGA:World Muslim Scout Jamboree 2025 Akan Digelar di Bumi Perkemahan Cibubur, Dihadiri 15.333 Peserta dari 16 Negara

BACA JUGA:DPR Tanggapi Tuntutan 17+8, Janji Tingkatkan Transparansi dan Partisipasi Publik

Menurutnya, kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar di tengah masyarakat.

"Definisi stok beras melimpah seharusnya bukan hanya di hulu atau gudang, tetapi juga tersedia di pasaran dengan kualitas sesuai standar dan harga yang terjangkau," katanya kepada disway.id, Sabtu 6 September 2025.

Catatan Kritis YLKI soal Polemik Beras

Dalam keterangan resminya, YLKI membeberkan beberapa poin penting terkait persoalan beras:

Distribusi tidak merata. YLKI menilai stok beras tidak cukup hanya menumpuk di gudang, tapi harus hadir di pasar dengan mudah diakses konsumen.

BACA JUGA:Fedi Nuril Kritik Menag soal 'Guru Jangan Cari Uang', Ragukan Komitmen Rezim Prabowo untuk Kesejahteraan Pendidik

BACA JUGA:Fedi Nuril Kritik Menag soal 'Guru Jangan Cari Uang', Ragukan Komitmen Rezim Prabowo untuk Kesejahteraan Pendidik

Harga di ritel modern melambung. Banyak konsumen terkecoh karena beras yang tersedia bukan beras premium biasa, melainkan beras khusus terfortifikasi yang harganya mencapai Rp90–130 ribu per 5 kg. 

Jenis beras ini tidak memiliki HET (Harga Eceran Tertinggi) sehingga sulit dikontrol.

Pasar tradisional ikut terdampak.

Kategori :