JAKARTA, DISWAY.ID - Suasana di depan kompleks Gedung DPR/MPR RI kembali dipenuhi sorakan mahasiswa pada Senin siang 9 September 2025 menagih janji tuntutan 17+8 yang sudah jatuh tempo alias deadline.
Ditengah gerimis hujan, ratusan mahasiswa dari BEM Universitas Indonesia dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar aksi unjuk rasa.
Mereka menegaskan kembali desakan atas realisasi tuntutan 17+8 yang sebelumnya telah diajukan kepada pemerintah dan DPR.
Sekitar pukul 14.30 WIB, para mahasiswa tiba di lokasi dengan berjalan kaki dari arah Gerbang Pemuda. Kehadiran mereka sempat menyebabkan kepadatan arus lalu lintas di sekitar kawasan tersebut.
BACA JUGA:Terungkap! Ibu Berjilbab Pink yang Jadi Simbol Gerakan 17+8 Ternyata Berkebutuhan Khusus
Dalam aksinya, para peserta tak hanya menyuarakan tuntutan kepada wakil rakyat, tetapi juga mengajak warga sekitar untuk turut serta mengawal janji yang hingga kini belum ditanggapi serius oleh pemerintah maupun DPR.
Orasi pun langsung digelar tepat di depan gerbang utama kompleks parlemen.
Massa menyampaikan berbagai aspirasi dan kritik atas lambannya tindak lanjut terhadap tuntutan yang sudah dilayangkan lebih dari sepekan lalu.
Hingga berita ini diturunkan, aksi masih berlangsung dengan penyampaian orasi yang bergantian oleh perwakilan mahasiswa.
Sementara itu, untuk mengamankan jalannya aksi, ribuan aparat dikerahkan.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyampaikan bahwa pihak kepolisian bekerja sama dengan TNI dan Pemda DKI menyiapkan ribuan personel gabungan di sejumlah titik.
"Kami ingin memastikan kegiatan (unjuk rasa) berlangsung aman, tertib, dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya," ujar Susatyo di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, beberapa aliansi mahasiswa dan kelompok masyarakat memang telah mengajukan pemberitahuan aksi di sejumlah lokasi di wilayah Jakarta Pusat, termasuk di depan Gedung DPR/MPR.
Karena itu, kata Susatyo, kekuatan pengamanan diturunkan secara proporsional untuk menjamin jalannya penyampaian pendapat di muka umum tetap kondusif.
"Pengamanan ini dilakukan untuk menjaga kelancaran penyampaian aspirasi publik," tambahnya.