Namun, kabar tak menyenangkan datang dari arena kualifikasi.
AFC memutuskan mencoret Qatar sebagai tuan rumah putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 setelah serangan udara Israel di Doha menewaskan enam orang, termasuk putra pemimpin senior Hamas.
Jika situasi tidak kunjung kondusif, venue pertandingan berpotensi dipindahkan ke tempat netral. Indonesia bahkan disebut bisa menjadi salah satu opsi tuan rumah, mengingat dukungan suporter besar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Kontroversi Penunjukan Arab Saudi
Sebelumnya, keputusan AFC dan FIFA menunjuk Arab Saudi sebagai tuan rumah laga-laga grup sempat menuai kritik.
Banyak pihak menilai keputusan itu tidak adil dan rawan menguntungkan tuan rumah.
PSSI juga angkat suara, menuntut agar perangkat pertandingan berlangsung fair. Namun, FIFA beralasan pemilihan Arab Saudi dan Qatar didasarkan pada kesiapan infrastruktur.
Media Barat bahkan menuding ada kepentingan bisnis di balik keputusan FIFA. Dugaan praktik “pelicin” muncul setelah Arab Saudi juga resmi ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034.
Harapan Garuda Tetap Menyala
Meski menghadapi jalan terjal, Timnas Indonesia tetap punya asa. Program naturalisasi, regenerasi pemain muda, dan dukungan penuh suporter membuat skuad Garuda selangkah lebih dekat ke mimpi tampil di Piala Dunia 2026.
Seperti kata pepatah, Indonesia mungkin sulit melawan kuasa politik dan ekonomi negara besar, tapi semangat dan mimpi menuju Piala Dunia tidak akan pernah bisa dipatahkan.