JAKARTA, DISWAY.ID - Saham PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) terus menjadi sorotan pelaku pasar modal dalam beberapa pekan terakhir.
Lonjakan harga yang signifikan disertai dengan volume transaksi tinggi menimbulkan spekulasi bahwa ada skenario besar di balik pergerakan saham properti ini.
Kabar yang beredar menyebut dua raksasa properti asal Jepang, Kajima Corporation dan Mitsubishi Estate, tengah menjajaki kemungkinan masuk ke pasar Indonesia melalui skema backdoor listing lewat DADA.
Jika benar terealisasi, langkah tersebut berpotensi mengubah wajah DADA dari pemain domestik menjadi bagian dari jaringan global dengan akses modal dan manajemen kelas dunia.
BACA JUGA:Pemain Saham Kini Bisa Koleksi Saham Apple dan Tesla Pakai Crypto, Ini Caranya
Jejak Vanguard di Balik Manuver
Spekulasi semakin menguat ketika muncul nama The Vanguard Group, manajer aset terbesar di dunia dengan dana kelolaan lebih dari USD 10,2 triliun.
Vanguard tercatat memiliki eksposur pada saham Mitsubishi dan Kajima. Jika koneksi ini berlanjut melalui DADA, pasar berpotensi menyaksikan lahirnya ekosistem investasi baru dengan standar global.
Bagi DADA, kombinasi ini bisa menjadi pintu masuk untuk naik kelas: mulai dari peningkatan valuasi, tata kelola perusahaan yang lebih transparan, hingga menarik minat investor institusional besar.
BACA JUGA:Aliran Dana Rp 200 Triliun Bikin Saham Menguat, Analis Optimis
Pergerakan Saham Dijaga Ketat
Menariknya, meski harga saham DADA sudah melesat ribuan persen dengan antrean beli mencapai jutaan lot, pemegang lama tidak terlihat melepas saham secara agresif.
Sebaliknya, mereka justru menjaga kepemilikan, seolah menanti momentum strategis yang lebih besar.
Kondisi ini memunculkan asumsi bahwa aksi pelepasan saham dilakukan secara terukur, kemungkinan terkait strategi akuisisi atau restrukturisasi dengan mitra asing.
Peningkatan free float yang terjadi juga membuka peluang DADA masuk radar investor global yang menuntut likuiditas tinggi.
Potensi Valuasi Fantastis
Jika benar DADA masuk dalam struktur grup besar seperti Mitsubishi Estate atau Kajima Corporation, valuasi perusahaan berpeluang melonjak signifikan.
Dengan asumsi nilai gabungan grup mencapai USD 100 miliar dan saham beredar sekitar 7,4 miliar lembar, proyeksi harga Rp230.000 per lembar (kurs Rp16.500) muncul sebagai skenario spekulatif yang mulai diperhitungkan investor.