JAKARTA, DISWAY.ID - Indonesia semakin menegaskan perannya sebagai pusat industri furnitur, perangkat keras, dan woodworking melalui penyelenggaraan tiga pameran internasional berskala besar: interzum jakarta, International Hardware Fair (IHF) Indonesia, serta IFMAC & WOODMAC 2025.
Digelar di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran pada 24–27 September 2025, ajang ini menghadirkan lebih dari 400 peserta pameran dari sedikitnya 15 negara, termasuk Jerman, Tiongkok, Swiss, India, hingga Korea Selatan.
Dengan konsep “satu tiket, tiga pameran”, pengunjung dapat menjelajahi seluruh rantai pasok industri, mulai dari material, komponen, perangkat keras, mesin produksi, hingga teknologi desain interior, hanya dalam satu kunjungan.
BACA JUGA:International Conference IAPI-ISCA: Saatnya Auditor dan Akuntan Jadi Pilar Sustainable Future
Teknologi dan Inovasi Terkini di Tiga Pameran Besar
IFMAC & WOODMAC
Hadir dengan teknologi woodworking berpresisi tinggi, otomasi, dan digitalisasi, IFMAC & WOODMAC mendukung efisiensi dan daya saing industri manufaktur furnitur di kawasan Asia Tenggara.
interzum jakarta
Menjadi panggung utama inovasi material, komponen, dan teknologi untuk furnitur serta desain interior. Tahun ini, brand global seperti Gauss, King Slide Works, Simalfa, American Hardwood Export Council, Sumec International Technology, Biohouse, dan Coolist turut menampilkan tren terkini, mulai dari desain berkelanjutan hingga solusi efisiensi produksi.
BACA JUGA:Mal Ciputra Tangerang Gelar Kids Pool Festival 2025, Hadirkan Keseruan Bermain Air dan Foam Party
International Hardware Fair Indonesia
Dengan dukungan EISENWARENMESSE – International Hardware Fair Cologne, pameran ini memperlihatkan rangkaian lengkap perangkat keras, alat tangan, mesin pertukangan, hingga sistem keamanan modern. Nama-nama besar seperti Rankor by Cwelding Technology and JOKARI, Brockhaus HEUER, hingga MPS Saegen mewakili keahlian global di sektor perangkat keras.
Dukungan dari Koelnmesse dan Pemerintah Indonesia
Dalam sambutannya, Mathias Kuepper, Managing Director & Vice President Asia-Pacific Koelnmesse, menegaskan bahwa interzum jakarta dan IHF Indonesia bersama IFMAC & WOODMAC merupakan platform industri terintegrasi terbesar di Indonesia.
“Kami menyambut sekitar 400 eksibitor di area hampir 20.000 m² dan menargetkan 15.000 pengunjung profesional. Lebih dari angka, ini menunjukkan energi dan ambisi industri yang bergerak maju bersama,” jelas Mathias.
BACA JUGA:ASUS Perkenalkan Expert Series di Jawa Timur, Solusi Komputasi Andal untuk Era Kerja Hybrid
Sementara itu, Yuke Sri Rahayu, Deputi Bidang Ekonomi Kreatif dan Desain, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menekankan bahwa Indonesia siap menjadi pusat ekspor furnitur sekaligus hub inovasi kreatif Asia.
“Ekspor furnitur Indonesia pada 2025 mencapai lebih dari USD 608 juta, menjadikannya kontributor terbesar kedua subsektor kriya. Dengan sinergi Hexahelix—pemerintah, industri, akademisi, komunitas, media, dan investor—kita bisa memperkuat ekspor, menarik investasi, meningkatkan SDM, sekaligus membuka lapangan kerja baru,” ujar Yuke.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Pertumbuhan Industri
Romi, President Director PT Amara Pameran Internasional, menyebut bahwa penyatuan tiga pameran besar ini membentuk ekosistem industri yang saling terhubung.
"Sinergi ini mendorong inovasi, memperkuat kolaborasi lintas sektor, dan membuka peluang pertumbuhan baru bagi pelaku industri,” jelasnya.