Lebih lanjut, Al Marzouqi menambahkan bahwa Indonesia Interna onal Book Fair (IIBF) 2025 merupakan salah satu jendela budaya paling berpengaruh di kawasan ini. Oleh karena itu, keikutsertaan Trends menjadi peluang strategis untuk menjalin komunikasi langsung dengan masyarakat umum dan institusi akademik, serta memperkenalkan kontribusi pusat ini dalam bidang riset strategis.
Indonesia International Book Fair (IIBF) 2025 merupakan sebuah pla orm yang mempertemukan penerbit terkemuka, penulis, serta para intelektual dari berbagai penjuru dunia. Ajang ini penting untuk memperkuat pertukaran budaya dan pengetahuan lintas negara,sekaligus memperluas jangkauan literasi dan pemikiran global.
Soft Launching Buku
Di penghujung acara, TRENDS bersama Universitas Mohamed bin Zayed for Humanities melakukan soft launching judul Era Mutiara: Dari Kemiskinan Menuju Kemakmuran.
Buku ini berisi kumpulan literasi Uni Emirat Arab yang dulu menjadi negara termiskin, kini menjadi kiblat ekonomi dunia.
"Setiap zaman memiliki tantangan, sekaligus melahirkan gagasan baru untuk menjawabnya. Pada ajang Indonesia International Book Fair (IIBF) 2025 di Jakarta, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo menghadirkan sebuah momentum penting melalui soft launching buku Era Mutiara: Dari Kemiskinan Menuju Kemakmuran," kata Prof. Dr. Mujiburrahman dari UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Soft Launching Buku Era Mutiara: Dari Kemiskinan Menuju Kemakmuran-Disway.id/Fandi Permana-
Senada dengab hal itu, Doktor Muqni Affan Abdulah juga mengapresiasi kolaborasi TRENDS-Universitas Mohamed bin Zayed for Humanities di IIBF 2025 menghadirkan buku yang menginspirasi.
"Buku ini bukan sekadar kumpulan tulisan, melainkan refleksi mendalam tentang perjalanan umat dalam menghadapi persoalan kemiskinan serta bagaimana nilai-nilai Islam dapat menjadi energi penggerak menuju kemakmuran. Kehadiran acara ini di tengah semarak IIBF 2025 menjadi ruang berbagi gagasan, menumbuhkan semangat literasi Islam, sekaligus mengajak kita semua untuk merenungkan kembali jalan menuju masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan," tutup Muqni.