"Dan sesaat setelah itu, mereka (siswa) mulai mengeluhkan kondisi mual, sesak napas," papar Diandini.
Wakil Wali Kota Supriana memastikan, meskipun situasinya mencekam dan banyak siswa muntah, tidak ada korban yang sampai mengalami pingsan.
Seluruh korban saat ini sudah mendapatkan perawatan intensif dan kondisinya terus dipantau.
Menunggu Hasil Uji Laboratorium
Meskipun semua bukti mengarah pada makanan yang disajikan melalui program MBG, otoritas setempat masih belum berani memastikan penyebab definitif insiden ini.
"Dugaan sementara dari makanan yang disajikan, tapi untuk lebih pastinya kita menunggu hasil uji lab," tegas Supriana.
Tim dari Dinas Kesehatan dan pihak berwenang lainnya telah mengambil sampel makanan sisa serta melakukan pemeriksaan medis terhadap para korban.
Investigasi kini berfokus pada identifikasi zat, toksin, atau bakteri yang mungkin menjadi pemicu keracunan masif ini.