Marc Marquez: GOAT Baru MotoGP

Kamis 02-10-2025,11:02 WIB
Reporter : Dimas Chandra Permana
Editor : Dimas Chandra Permana

Titik balik kariernya terjadi pada 2020 ketika Marquez mengalami patah tulang lengan kanan parah saat berada di puncak kekuatannya. 

Ambisinya untuk kembali balapan terlalu dini mengakibatkan dua operasi tambahan, termasuk untuk membersihkan infeksi yang memperlambat pemulihan.

Bahkan ketika ia memenangkan tiga Grand Prix pada 2021, ia balapan dengan lengan kanan yang rotasinya tidak normal hingga 30 derajat.

Hal ini tidak hanya memengaruhi fisik, tetapi juga mentalnya.

BACA JUGA:Valentino Rossi Akui Penyesalan Terbesar: Tak Pernah Kesampaian Balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika

Operasi besar keempat pada 2022 dilakukan untuk mengoreksi rotasi tersebut, diiringi dua kali masalah diplopia (penglihatan ganda) yang sempat mengancam kariernya pada 2011.

Banyak atlet mungkin akan pensiun. Namun, Marquez kembali dan seolah-olah telah mengangkat dirinya ke level yang lebih tinggi dari masa pra-cedera—bahkan melampaui performa 2019, di mana ia memenangkan gelar dengan selisih 151 poin dan 12 kemenangan balapan.

Angka Dominasi di Ducati dan Akhir Perdebatan GOAT

Di atas Ducati spesifikasi lama, Marquez telah menunjukkan dominasi menakutkan, yang dibuktikan dengan data statistik peraihan poinnya di 2025:

11 kemenangan Grand Prix

14 kemenangan Sprint Race

10 akhir pekan ia meraih total 37 poin (maksimal)

Mengumpulkan lebih dari 85% total poin yang tersedia hingga saat ini.

Pecco Bagnaia, rekan setimnya yang merupakan juara dunia dua kali, bahkan berkomentar bahwa musim 2025 seolah menjadi musim "tanpa rival" bagi Marquez.

BACA JUGA:Morbidelli dan Di Giannantonio Siap Tempur di MotoGP Mandalika 2025: Seperti Balapan di Rumah Sendiri

Dengan gelar ketujuhnya di kelas utama, Marquez kini menyamai tujuh gelar Rossi dan total sembilan gelar yang dimiliki Rossi dan Giacomo Agostini (meskipun status Agostini sering dipertanyakan karena lemahnya kompetisi di eranya).

Marquez telah mencapai tujuh gelar kelas utama melalui jalur yang sama dengan Rossi: juara GP125, Moto2, lalu kelas utama, dan yang terpenting: ia telah melakukannya dengan dua merek berbeda (Honda dan Ducati), sesuatu yang gagal dilakukan Rossi (Honda dan Yamaha, namun gagal total di Ducati).

Kategori :