BACA JUGA:Eddie Howe Manajer Newcastle Ungkap Kesiapan Gantikan Ruben Amorim di Manchester United
Pengujian RON Pertamax Turbo tersebut dilakukan dalam sebuah acara balapan dan disebutkan bahwa alat ukur Oktis-2 Octane Tester merupakan milik panitia balap.
Dalam ajang motor sport sendiri melakukan pengujian bahan bakar yang digunakan oleh peserta merupakan hal yang lumrah dilakukan, bahkan merupakan sebuah regulasi untuk menjaga sportifitas para peserta.
Setiap peserta akan selalu dilakukan pengujian bahan bakar yang mereka gunakan, jika bahan bakar angka RON tidak terdideksi, maka patut curigai menggunakan campuran lain atau menggunakan bahan bakar tidak sesuai regulasi yang disepakati.
“Ini saya langsung cek Pertamax Turbo menggunakan alat panitia watuk balapa dan RON-nya hanya 91,” paparnya.
BACA JUGA:Katalog Promo JSM Alfamart Hari Ini 4 Oktober 2025, Serbu Mama Lemon Cuma Rp8 Ribuan!
Sayangnya dalam video tersebut tidak menyebutkan tempat pembelian Pertamax Turbo yang diuji dan sudah berapa lama usia BBM tersbeut sebelum dilakukan pengujian.
Permasalahan seputar bahan bakar lansiran Pertamina bukan kali ini saja, bahkan beberapa hari lalu salah pemain BBM swasta memutuskan untuk untuk membeli BBM Pertamina karena mendapati jika BBM Pertamina mengandung etanol sebesar 3,5 persen.
Kandungan tersebut diketahui berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap kargo MT Sakura dengan volume 100.000 barel RON 92.
Dengan temuan tersebut, Achmad Muchtasyar selaku Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga semat menyampaikan jika kandungan etanol tersebut tidak memengaruhi kualitas produk Pertamina dan masih aman digunakan, bahkan keberadaan etanol justru bertujuan untuk mengurangi pencemaran udara.
BACA JUGA:Katalog Promo JSM Alfamart Hari Ini 4 Oktober 2025, Serbu Mama Lemon Cuma Rp8 Ribuan!
BACA JUGA:Dugaan Kebocoran Anggaran Haji Setiap Tahun Tembus Rp5 Triliun, Menteri Haji Gandeng APH
Selain itu awal 2025, masyarakat dihebohkan dengan Pertamax rasa Pertalite, di mana dalam kasus ini YLKI mendesak Diten Migas ESDM melakukan pemeriksaan ulang kualitas BBM Pertamina bertujuan untuk memastikan ada tidaknya penyimpangan dari standar kualitas.
Hal senada juga disampaikan oleh Simon Aloysius Mantiri selaku Direktur Utama PT Pertamina (Persero) menyebutkan jika kualitas BBM saat ini telah sesuai standar spesifikasi teknis yang dipersyaratkan oleh Ditjen Migas Kementerian ESDM.
Ia menegaskan pihaknya setiap tahun melakukan uji lab bersama Lembaga Pengujian dan Sertifikasi Migas (Lemigas) dalam menjaga kualitas BBM yang disistribusikan.