Ketua Umum Indonesia Social Sustainability Forum (ISSF), dr. Sudarmanto, AAK, menyebut Patawang sebagai “bukti bahwa kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat bisa mendorong perubahan nyata dari bawah.”
BACA JUGA:Pramono: Abang None 2025 Bukan hanya Duta Pariwisata, tapi Wajah Baru Kota Jakarta
Akses dan Aktivitas Wisata
Untuk mengunjungi Patawang, Anda bisa terbang ke Bandara Umbu Mehang Kunda di Waingapu, lalu melanjutkan perjalanan darat sekitar 2–3 jam ke arah timur menuju Kecamatan Umalulu.
Waktu terbaik berkunjung adalah antara Maret hingga Agustus, saat cuaca cerah dan tanaman tumbuh subur.
Aktivitas yang bisa dilakukan antara lain:
Tur agrowisata dan kebun penghijauan
Workshop pembuatan produk lokal
Kelas edukasi pertanian dan konservasi
Wisata kuliner desa
Jelajah budaya dan tenun tradisional
BACA JUGA:Sport Tourism, MotoGP Mandalika 2025 Dongkrak Perputaran Uang dan Pariwisata
Lebih dari Sekadar Liburan
Mengunjungi Desa Patawang bukan hanya soal menikmati suasana pedesaan yang tenang.
Ini adalah perjalanan untuk melihat langsung bagaimana desa dapat tumbuh, belajar, dan memimpin perubahan.
Sebuah pelesir yang menyejukkan mata, menghangatkan hati, sekaligus membukakan wawasan.