“Sejak April 2025, kami membangun jaringan pipa air limbah bawah tanah agar air limbah dari rumah tangga maupun gedung perkantoran dapat dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD).
"Dengan begitu, air limbah dapat diolah sesuai standar sebelum dikembalikan ke lingkungan secara aman,” terang Untung.
BACA JUGA:Ayo Coba, Nomor WA Kamu Bisa Dapat Saldo DANA Gratis Rp233.000 Langsung Masuk Dompet Digital
BACA JUGA:Cita Rasa Lokal, Bergaung Secara Internasional: Nasabah PNM Tunggangi MotoGP 2025
Dalam pelaksanaan proyek, Paljaya menggunakan teknologi Micro Tunnel Boring Machine (MTBM), yaitu metode pengeboran bawah tanah tanpa galian terbuka yang memungkinkan pemasangan pipa hingga kedalaman 14 meter.
Teknologi ini dinilai efektif untuk menjaga stabilitas permukaan jalan sekaligus menghindari gangguan terhadap utilitas lain di kawasan padat infrastruktur seperti TB Simatupang.
“Teknologi MTBM membantu kami bekerja lebih efisien dan minim gangguan terhadap masyarakat. Pekerjaan memang membutuhkan kehati-hatian tinggi, tetapi hasilnya memberikan manfaat besar bagi sistem sanitasi Jakarta di masa depan,” imbuhnya.
BACA JUGA:Menkop Ferry Sebut LPDB Jadi Ujung Tombak Koperasi Indonesia Tumbuh Sehat dan Mandiri
BACA JUGA:Pemain Bintang Chelsea Buka Pintu Hengkang dari Stamford Bridge, Bakal Hijrah ke Real Madrid
Untung menjelaskan, proyek SPALD-T TB Simatupang akan berlanjut hingga Juni 2026.
Paljaya memastikan seluruh pekerjaan dilakukan dengan memperhatikan keselamatan, kelancaran lalu lintas, dan keberlanjutan lingkungan.
“Kami menyampaikan terima kasih atas kesabaran dan pengertian masyarakat selama proses pembangunan berlangsung. Dukungan masyarakat sangat berarti bagi keberhasilan program sanitasi aman di Jakarta,” tutupnya.