JAKARTA, DISWAY.ID -- Kenaikkan harga emas yang pecah rekor terus menerus, membuat logam mulia menjadi investasi yang paling seksi.
Tantangan besarnya memang nggak dipungkiri, semakin tinggi harga emas maka semakin sulit dijangkau masyarakat.
Sebagai catatan saja. Periode September 2025 lalu, secara year-on-year (YoY), lonjakan harga emas meningkat hingga 60%.
BACA JUGA:Waktunya Borong! Harga Emas Antam Hari Ini Jatuh Jumat 10 Oktober 2025
Bagi yang sudah lama berinvestasi dengan emas, ini menjadi tahun-tahun paling cuan. Istilahnya gold price. Itu jika dikonversi ke rupiah.
Kurs rupiah sendiri dalam kondisi tidak baik-baik saja. Kemarin, Kamis, 9 Oktober 2025, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup pada nilai Rp16.538 per dolar AS.
Mau bagaimana pun inflasi terhadap mata uang akan terus terjadi. Meskipun fluktuatif. Inflasi di level 2-3% harus dijaga oleh pemerintah.
Makanya stimulus terus dilakukan untuk menjaga harga barang di pasaran untuk menumbuhkan ekonomi. Makanya jika nilai barangnya jatuh, maka efek dominonya akan terasa bagi masyarakat.
BACA JUGA:Harga Emas Antam Tembus Rp2,3 Juta per Gram! BSI Ajak Masyarakat Nabung Emas Mulai Rp 50 Ribu
Jual Beli Emas Semakin Sulit?
Tingginya nilai konversi emas terhadap rupiah disambut antusias masyarakat.
Bisa dibayangkan, setidaknya penyimpanan emas sejak 10 tahun terakhir, tahun ini efek cuanya sudah cukup terasa.
Di sisi lain, harga pembelian emas pada periode ini bukanlah waktu yang sangat bijak. Namun situasinya agak gambling.
Pasalnya jika kita flashback beberapa bulan, khususnya di awal tahun ini, harga emas pecah rekor tembus ke level Rp2 jutaan per gram.
BACA JUGA:Harga Emas Antam 24 Karat Pecah Rekor Lagi: Tembus Rp2,3 Juta per Gram Hari Ini
Beberapa pakar ekonomi menilai, ada kalanya harga emas terkoreksi. Namun jarak tempuhnya nggak begitu lama.