JEDDAH, DISWAY.ID– Air mata dan kekecewaan menetes di King Abdullah Sports City Stadium usai Timnas Indonesia kalah tipis 0-1 dari Irak pada laga kedua Grup B Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB lalu.
Gol tunggal Aymen Hussein di menit 72 memastikan mimpi Garuda pupus—finis buncit klasemen dengan 0 poin setelah sebelumnya tumbang 2-3 dari Arab Saudi.
Tapi di balik kegagalan bersejarah ini, pertama kalinya Indonesia tembus R4. Sekaligus, hati pencinta sepak bola Indonesia ikut hancur saat Kevin Diks, bek naturalisasi asal Belanda, tuang perasaannya di X @kevinDiks_.
"Sakit banget, sulit dijelaskan. Kami mimpi besar, beri segalanya untuk negara ini. Setiap latihan, setiap laga, demi rakyat yang percaya pada kami. Sekarang rasanya kosong, tapi suatu hari rasa sakit ini jadi kekuatan. Terima kasih Indonesia, kami terus berjuang untuk mimpi ini," tulisnya, lengkap dengan foto dirinya memeluk rekan setim, langsung viral dengan ribuan like dan dukungan.
Ungkapan Diks, yang tampil solid sepanjang turnamen dengan brace penalti lawan Saudi, bukan cuma curahan pribadi, tapi cerminan jiwa Garuda yang retak.
Pemain Borussia Mönchengladbach ini, yang naturalisasi sejak 2024, mewakili harapan diaspora. "Kami beri segalanya, tapi mimpi ini belum terwujud."
Fans langsung banjir dukungan, tapi bukan untuk salahkan Diks dan malah tudingan pedas mengarah ke PSSI.
@massdXXX komentar: "Ini bukan salahmu, PSSI yang salah! Berdiri tegak, kami selalu dukung tim! Timnas milik rakyat Indonesia, bukan mereka!"
BACA JUGA:Cedera Lagi! Mbappe Absen di Kualifikasi Piala Dunia, Real Madrid Siap Pantau Pemulihan
Sementara @tothevoidinsXXX memyaut: "Kami nggak bodoh Kev, kami tahu kamu bukan yang ganti pelatih di tengah kompetisi. Kami dukung kalian selamanya, istirahat dulu. Bounce back lebih kuat, sukses karir!"
Netizen tak sendirian. Tagar #KluivertOut sempat trending, tapi mayoritas bela skuad.
"PSSI janji naturalisasi bintang, tapi ganti pelatih Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert di tengah R3? Itu bunuh momentum!" tulis @GarudaMaXXX, mencerminkan frustrasi atas keputusan federasi yang dianggap picu kegagalan.
Kekalahan 0-1 dari Irak—gol Hussein manfaatkan blunder koordinasi Jay Idzes-Rizky Ridho—jadi puncaknya.
Garuda dominasi penguasaan bola 54%, 12 tembakan, tapi zero gol: Ole Romeny dan Miliano Jonathans sial tak cetak, kiper Maarten Paes selamatkan lima peluang.