SORONG, DISWAY.ID - Martina Kambu, seorang aparatur sipil negara (ASN) di Provinsi Papua Barat Daya, awalnya khawatir tak bisa mewujudkan mimpi besar sang anak.
"Dia mau masuk jurusan pertambangan di luar negeri, di Australia. Dia tak mau di dalam negeri," kata Martina ditemui di halaman SMA Averos, Sorong, Papua Barat Daya, usai pengenalan Sekolah Unggul Garuda.
BACA JUGA:Pengamat Soal Rangkap Jabatan Amran Sulaiman: Perlu Dikritisi
BACA JUGA:Setahun Prabowo-Gibran: 300 Peraturan Telah Kikis Hambatan untuk Indonesia Mandiri
Martina sedang menceritakan ambisi positif anaknya, Julita Abigael Kambuaya, yang ingin kuliah di luar negeri. Sejak SMP, cita-cita Julita ingin masuk ke sekolah terbaik.
Saat ini Julita adalah siswa kelas XI SMA Averos. Dan SMA Averos terpilih menjadi Sekolah Garuda Transformasi.
Puji Tuhan, kata Martina, Julita menjadi salah satu siswa yang terpilih di dalam Sekolah Garuda ini.
"Saya merinding waktu dengar ada Sekolah Garuda yang bisa mewujudkan mimpi dan cita-cita anak saya," kata Martina.
BACA JUGA:Kuasa Hukum Nadiem Nilai Penolakan Praperadilan Bukan Berati Kliennya Bersalah
Martina yakin, Sekolah Garuda akan menjaga asa anaknya untuk bisa kuliah di Australia. Martina juga sudah pada tahap melontarkan kata "terserah" karena sangat percaya dengan cita-cita anaknya.
Saat Julita mengatakan, "Ma, saya mau masuk Sekolah Garuda," Martina hanya jawab, "terserah". Saat Julita melanjutkan kalau Sekolah Garuda akan membuatnya sering pulang malam untuk belajar, Martina juga dengan rela menjawab, "terserah".
"Tidak apa-apa, mama dan papa siap support. Yang penting jangan putus harapan dan tetap semangat. Kejar cita-citamu, Nak," kata Martina. Di sudut matanya tampak menggenang air mata.
Martina amat percaya kegigihan Julita. Sejak kecil, dialah yang kerap membawa anak itu ke tempat ibadah. Di sana dia selalu memberi pemahaman tentang betapa pentingnya pendidikan.
BACA JUGA:Akselerasi Investasi, Kadin Indonesia Minta Dunia Usaha Manfaatkan Likuiditas Pasar
Martina mengenang, Julita selalu masuk 10 besar siswa berprestasi sejak SD hingga SMP. Dia pun mengenal Julita sebagai anak yang tangguh. Tak mudah menyerah ketika menghadapi halangan.