Langkah Membumi Ecoground 2025, Blibli Ajak Gaya Hidup Sehat dan Dorong Ekonomi Sirkular

Selasa 14-10-2025,13:23 WIB
Reporter : Adinda Salsabila
Editor : Adinda Salsabila

JAKARTA, DISWAY.ID - Blibli Tiket Action mengajak masyarakat untuk memiliki gaya hidup sehat dan mendorong ekonomi sirkular.

Head of ESG Blibli, Ignacia Chiara Irawan mengatakan tradisi menuju ekonomi sirkular hanya bisa tercapat melalui kesadaran kolektif dan kolaborasi lintas sektor.

"Blibli Tiket percaya bahwa transisi menuju ekonomi sirkular hanya dapat tercapai melalui kesadaran kolektif dan kolaborasi lintas sektor," katanya dalam keterangan resmi pada Senin, 13 Oktober 2025.

BACA JUGA:Blibli Catat Pendapatan Rp9,6 T di Semester I-2025, Naik 22 Persen

Terkait dengan upaya memperkuat ekonomi sirkuler, Blibli menyelenggarakan event Langkah Membumi Ecoground (LME) 2025.

Langkah Membumi Ecogroun 2025 hadir sebagai sebagai wadah berkumpul sekaligus berkolaborasi bagi para pemangku kepentingan lintas sektor sekaligus masyarakat yang ingin hidup sehat sekaligus berkelanjutan.

"Melalui Langkah Membumi Ecoground 2025, kami menghadirkan wadah publik bagi masyarakat, komunitas, dan UMKM untuk bertemu, belajar, dan berkreasi membangun gaya hidup berkelanjutan," tutur Ignacia Chiara Irawan.

"Dampak dari setiap aksi pun kami ukur berdasarkan standar internasional ISO 14040/44, agar kolaborasi ini benar-benar memberi inspirasi dan manfaat nyata bagi generasi muda dan lingkungan," sambungnya.

Sebelumnya, Blibli telah menggelar Fashion Take Back Program pada 15-29 September 2025.

BACA JUGA:Blibli luncurkan Fitur BlibliFresh: Belanja Groceris Online Pasti Segar, Cepat, dan Mudah

Dalam kegiatan itu, karyawan Blibli atau Bliblioneers mengumpulkan pakaian dan bahan tekstil yang sudah tidak terpakai oleh diolah kembali menjadi produk upcycle atau daur naik.

Progam ini digelar karena data terbaru Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Waste Data Center menunjukkan, lebih dari 60 persen sampah di Indonesia berasal dari konsumsi individu dan rumah tangga.

Jumlahnya 15 persen berupa plastik dan 12 persen kertas. Di sisi lain, industri tekstil juga menghadapi tantangan besar.

Pada 2019, Indonesia menghasilkan sekitar 2,3 juta ton limbah tekstil dan kurang 12 persen yang berhasil didaur ulang.

Diprediksi jumlah tersebut melonjak hingga 3,9 ton pada 2030, setara berat 386 Menara Eiffel.

Tags :
Kategori :

Terkait