Garuda Saudi menilai, tindakan Kluivert yang memilih berdiam di bangku cadangan alih-alih menemui suporter mencerminkan kurangnya rasa tanggung jawab.
“Tidak satu pun dari kalian datang menatap mata kami yang kecewa. Tidak ada permintaan maaf, tidak ada empati, tidak ada rasa memiliki,” lanjut pernyataan itu.
BACA JUGA:Profil Susie Hatadji, Sosok Tangan Kanan Erick Thohir yang Diduga Punya Kendali di Timnas Indonesia
Mereka menegaskan bahwa kegagalan Timnas Indonesia di babak kualifikasi tidak bisa dilepaskan dari kepemimpinan yang menurut mereka jauh dari ideal.
Garuda Saudi pun secara terbuka menuntut agar PSSI mengevaluasi total tim pelatih dan memecat Kluivert.
“PSSI, kami menuntut evaluasi menyeluruh dan pemecatan Patrick Kluivert beserta stafnya. Garuda tidak pantas dipimpin oleh orang-orang yang tidak punya nyali, nurani, dan tidak memiliki rasa cinta terhadap Indonesia,” tulis mereka menutup pernyataannya.
Patrick Kluivert dan Staf Pelatih Timnas Indonesia Pulang ke Belanda, Masa Depan Tunggu Keputusan PSSI
Setelah kegagalan Timnas Indonesia melaju ke putaran final Piala Dunia 2026 zona Asia, pelatih kepala Patrick Kluivert bersama seluruh staf pelatihnya diketahui langsung kembali ke Belanda.
BACA JUGA:Publik Desak Patrick Kluivert Out, Sumardji: Diputuskan dalam Rapat Exco
Keputusan ini memicu berbagai reaksi dari publik, terutama mengingat kondisi tim yang saat ini tengah disorot tajam akibat hasil yang mengecewakan.
Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji mengonfirmasi bahwa tak ada satu pun anggota tim pelatih yang kembali ke Indonesia usai laga terakhir melawan Irak.
“Semua langsung terbang kembali ke Belanda,” kata Sumardji saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa 14 Oktober 2025.
Langkah cepat ini diduga berkaitan dengan tekanan besar yang dihadapi pascakegagalan Timnas dan bisa menjadi sinyal awal soal masa depan Kluivert bersama skuad Garuda.
Terkait kelanjutan kontrak Patrick Kluivert, Sumardji menyatakan bahwa keputusan sepenuhnya berada di tangan Komite Eksekutif (Exco) PSSI.