BACA JUGA:Liverpool Butuh Versi Terbaik Mohamed Salah di Laga Akbar Kontra Manchester United
Ia hanya mencatat satu tembakan tepat sasaran di menit ke-35 sebelum benar-benar tenggelam.
Sementara itu, Salah yang pernah menjadi mesin gol The Redskembali tampil tidak efektif, menyia-nyiakan beberapa peluang dalam momen krusial.
Ketajamannya kian memudar seiring usia dan beban ekspektasi yang terus meningkat.
Namun, menyalahkan sektor depan semata tidak adil.
Faktanya, Liverpool masih mampu menciptakan banyak peluang.
Masalah utamanya adalah ketidakmampuan untuk mengonversi dominasi menjadi gol, dan lebih parah lagi, gagal mempertahankan keunggulan.
BACA JUGA:Jadwal Lengkap Liga Inggris Pekan ke-8: Duel Liverpool vs Manchester United Jadi Laga Puncak!
BACA JUGA:Chelsea Sepakat Kontrak Wonderkid Reggie Walsh Pemecah Rekor
Pertahanan Runtuh: Masalah Sistemik di Era Slot
Yang paling mengkhawatirkan dari Liverpool saat ini adalah runtuhnya struktur pertahanan.
Dalam empat laga terakhirsemuanya berakhir dengan kekalahan Liverpool kebobolan karena kesalahan elementer, salah posisi, miskomunikasi, dan kurangnya konsentrasi, khususnya dalam situasi bola mati.
Gol Bryan Mbeumo ke gawang Liverpool adalah cerminan dari disorganisasi total, Van Dijk lamban menutup ruang, Kerkez ragu, dan Mamardashvili tak sigap.
Semua kesalahan ini berakar dari kurangnya pemahaman dan koordinasi antar pemain belakang.
Statistik pun memperkuat fakta tersebut.
BACA JUGA:Manchester City dan Duit Tak Terbatas Sheikh Mansour, Klaim Mengejutkan dari Donald Trump