"Seiring Google Gemini menjadi semakin personal, komitmen kami terhadap privasi dan keamanan data tetap menjadi prioritas utama," ujar Denny Galant. Country Head of Android Platforms & Ecosystems, Google Indonesia.
"Hal ini tercermin dari data yang menunjukkan bahwa 80% pengguna Android merasa yakin terhadap perlindungan anti-malware di perangkat mereka, sehingga pengguna merasa aman dari berbagai ancaman siber," tambahnya.
Melalui sistem keamanan berlapis, Google memastikan seluruh akses pengguna ke AI tetap terlindungi secara menyeluruh.
Denny mengungkap salah satu fitur yang diandalkan pada Gemini AI yakni adanya multi layerd protection.
BACA JUGA:Apa Itu iPhone HDC? Begini Cara Cek Keasliannya
Updatenya sudah dilakukan sejak peralihan Android versi 15 ke versi Android 16 saat ini.
Menurutnya sistem keamanan tersebut memungkinkan penggunaan Gemini AI jauh lebih baik.
Ia menjelaskan, data pengguna disimpan dalam bentuk anonim, diatur oleh kebijakan privasi yang ketat, dan sepenuhnya berada di bawah kendali pengguna.
Upaya ini diterapkan secara konsisten di semua layanan, baik untuk penggunaan harian maupun kebutuhan bisnis berskala besar.
Ragam Penggunaan AI Menurut Kantar Indonesia
Director Kantar Indonesia, Ummu Hani menjelaskan, penggunaan AI di Indonesia lebih tinggi dibanding negara lain.
Hal ini secara garis besar bahwa teknologi AI sangat membantu berbagai macam kebutuhan pengguna di Indonesia mulai dari Gen Z, Millenial hingga Gen X.
Studi Kantar Indonesia menemukan bahwa 74% Gen Z menggunakan AI untuk menjadi lebih kreatif dalam ekspresi diri, kreasi konten, dan personal branding.
Di sisi lain, 80% Milenial dan Gen X memanfaatkan AI sebagai peran pendukung dalam karier dan produktivitas, di mana mereka lebih mengutamakan kepraktisan yang ditawarkan untuk efisiensi sehari-hari.
"Setiap generasi memiliki kebutuhan yang berbeda terhadap AI, namun tujuannya serupa: mencari efisiensi, kemudahan, dan hasil yang lebih baik.
"Hari ini, AI menjadi teknologi yang inklusif, menghubungkan Gen Z yang serba cepat, Millennial dan Gen X yang multitasking, hingga Boomer yang mengandalkan kepraktisan dalam aktivitas sehari-hari," ujar Ummu Hani.