Profil Tirto Utomo, Pendiri AQUA yang Disorot usai Sumber Air Disidak Dedi Mulyadi

Sabtu 25-10-2025,16:40 WIB
Reporter : Rury Pramesti
Editor : Rury Pramesti

Akuisisi tersebut dimulai ketika Danone mengakuisisi 40 persen saham Aqua, lalu secara bertahap meningkatkan kepemilikkan hingga jadi mayoritas tahun 2001.

Viral AQUA Ternyata dari Sumur Bor

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendadak viral usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik PT Tirta Investama (AQUA) di Subang, Jawa Barat.

Dalam kunjungannya, Dedi tampak heran saat mengetahui bahwa air mineral bermerek AQUA ternyata tidak langsung diambil dari mata air pegunungan, melainkan melalui proses pemboran.

BACA JUGA:Heboh Ucapan KDM Soal Air Bor, Ini Fakta Sebenarnya Tentang Sumber Air Aqua

Awalnya, Dedi menanyakan asal sumber air yang digunakan perusahaan tersebut. Ia mengira air AQUA berasal dari mata air alami di pegunungan, sesuai klaim “air pegunungan” dalam iklan produk itu. Namun pihak perusahaan menjelaskan bahwa air diambil dari beberapa titik sumur dalam di sekitar pabrik.

“Airnya dari bawah tanah, bukan air permukaan,” ujar perwakilan pabrik.

Dedi pun terkejut dan bertanya, “Oh, jadi di bor?” yang langsung dibenarkan pihak perusahaan. 

Mereka pun menjelaskan, air diambil dari sumur produksi sedalam lebih dari 100 meter dan seluruh prosesnya memiliki izin resmi melalui Surat Izin Pengambilan dan/atau Pemanfaatan Air Tanah (SIPA).

Dedi kemudian mempertanyakan dampak lingkungan dari praktik tersebut.

BACA JUGA:AQUA Rayakan 50 Tahun Kebersamaan, Luncurkan Program 'Minum AQUA Dapat Hadiah Miliaran'

“Air tanah di bor enggak akan ngefek pada pergeseran tanah? Ngefek enggak sih buat lingkungan? Atau nunggu longsor?” tanyanya dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Jumat 24 Oktober 2025.

AQUA Klarifikasi: Air Bukan dari Sumur Bor Biasa

Setelah video sidak itu ramai diperbincangkan di media sosial, AQUA merilis klarifikasi resmi. Pihak perusahaan menegaskan bahwa air yang digunakan bukan berasal dari “sumur bor biasa”, melainkan dari akuifer dalam di kawasan pegunungan yang terlindungi secara alami.

"Air AQUA berasal dari akuifer dalam di daerah pegunungan, bukan dari air permukaan atau air tanah dangkal," tulis AQUA dalam pernyataannya.

Perusahaan juga menjelaskan bahwa semua proses pengambilan air telah melalui kajian ilmiah dan mendapat izin resmi dari pemerintah.

Saat ini, AQUA juga memiliki 19 sumber air pegunungan di berbagai daerah di Indonesia. Setiap sumber dipilih melalui penelitian selama minimal satu tahun dengan sembilan kriteria dan lima tahap evaluasi.

Menurut hasil studi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Padjadjaran (Unpad), pengambilan air AQUA tidak mengganggu sumber air warga. Perusahaan juga memastikan setiap kegiatan dilakukan dengan izin SIPA yang diperbarui secara berkala dan diawasi oleh Kementerian ESDM serta dinas lingkungan hidup daerah.

Kategori :