YOGYAKARTA, DISWAY.ID– Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengaku belum menerima kabar lanjutan terkait pembentukan Komite Reformasi Kepolisian yang akan dibentuk Presiden Prabowo Subianto.
Meski telah menyatakan kesediaannya bergabung sejak September lalu, Mahfud mengatakan komunikasi resmi dengan pemerintah terhenti sejak saat itu.
"Sampai sekarang, saya belum tahu perkembangannya," ujar Mahfud MD saat ditemui di Kompleks Sasana Hinggil Dwi Abad, Alun-alun Selatan, Kota Yogyakarta, pada Minggu (26/10/2025).
BACA JUGA:Yusril: Wacana Komisi Reformasi Kepolisian Perlu Dihargai, Tapi Keputusan Akhir Ada di Presiden
Ia menjelaskan bahwa kesediaannya disampaikan langsung kepada Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya pada 16 September 2025. Saat itu, Mahfud menyetujui rencana Prabowo untuk mereformasi Polri dan bersedia membantu, meski posisinya belum ditentukan.
Mahfud menegaskan bahwa komunikasi resminya dengan pemerintah sudah selesai saat ia menyatakan "oke" untuk bergabung.
"Komunikasi saya resmi itu sudah selesai lama, yaitu ketika saya diminta dan saya menyatakan, 'Oke', untuk reformasi Polri saya bersedia," tambahnya.
Ia juga menyatakan siap menunggu posisi apa pun yang diberikan, asal reformasi Polri dilakukan secara sungguh-sungguh, termasuk evaluasi struktur, kultur, dan instrumen kepolisian.
BACA JUGA:Komite Reformasi Polri Akan Dilantik Presiden Prabowo Pekan Depan, Mahfud MD Disebut Siap Bergabung
Pembentukan Komite Reformasi Polri ini bagian dari komitmen Prabowo untuk perbaikan menyeluruh institusi Polri.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi sebelumnya mengonfirmasi bahwa Mahfud termasuk dalam susunan anggota komite yang berjumlah sembilan orang, dan pengumuman resmi akan dilakukan pekan depan. Namun, hingga kini belum ada kabar lebih lanjut dari pemerintah terkait jadwal pembentukan tim tersebut.
Mahfud, yang juga mantan calon wakil presiden di Pilpres 2024, menyatakan dukungannya terhadap rencana Prabowo. "Negara ini sudah banyak memberi kepada saya, sehingga yang bisa saya kerjakan, saya bantu itu urusan Polri, reformasi Polri," ungkapnya di kanal YouTube pribadinya pada 22 September 2025.
Pemerintah menyatakan komite ini bertujuan mengevaluasi dan memperbaiki Polri secara komprehensif.
BACA JUGA:Bukan Salah Sebut Prabowo Saja, Blunder Malaysia Juga Minta Maaf ke Singapura
Prasetyo Hadi menambahkan bahwa reformasi adalah hal biasa untuk setiap institusi, dan sedang meminta kesediaan tokoh-tokoh untuk bergabung.