Kini, publik menanti langkah nyata PSSI dalam membenahi timnas dimulai dari pemilihan pelatih baru yang diharapkan bisa membawa Indonesia bangkit di kompetisi internasional berikutnya.
Andre Rosiade Desak Evaluasi Terbuka PSSI, Bandingkan Era Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert
BACA JUGA:Kantor PSSI Penuh Perdebatan! Legenda Timnas Tunjuk Pelatih Baru, Kluivert Kena Sindir Habis-habisan
Sementara itu Andre Rosiade, mendesak PSSI segera melakukan evaluasi yang jujur, objektif, dan rasional terkait kinerja Timnas Indonesia.
Ia menekankan perlunya membandingkan era kepelatihan Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert untuk menemukan akar masalah kegagalan timnas di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Lakukan evaluasi secara terbuka. Biarkan manajer tim dan BTN menjelaskan perbedaan antara era Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert. Dari situ kita bisa tahu apa yang salah,” ujar Andre.
Andre menegaskan bahwa Timnas Indonesia bukan milik individu atau federasi, melainkan milik seluruh rakyat.
“Timnas ini milik rakyat, bukan pribadi, bukan juga milik federasi. Karena itu, rakyat berhak tahu apa yang terjadi dan bagaimana perbaikannya,” tegasnya.
BACA JUGA:Media Cup 2025 Resmi Dimulai, I.League Dorong Jadi Wadah Kreativitas dan Kolaborasi
Ia juga membantah tudingan bahwa kritiknya terkait agenda maju sebagai Ketua Umum PSSI.
Menurut Andre, pemilihan ketua umum masih dua tahun lagi, dan kritiknya murni sebagai bentuk kepedulian terhadap kemajuan sepak bola nasional.
“Pemilihan Ketum PSSI masih lama. Saya tidak punya agenda itu. Saya hanya menyuarakan aspirasi rakyat dan suporter yang ingin sepak bola kita maju,” ujarnya.
Andre menekankan, kritik terhadap PSSI bukan serangan, melainkan dorongan untuk perbaikan.
Ia mengingatkan federasi agar tidak alergi terhadap masukan publik.
BACA JUGA:Profil Thomas Doll, Pelatih Jerman yang Digadang-gadang Cocok Nahkodai Timnas Indonesia