"Dan juga bagaimana kemungkinannya untuk kita memenuhi arahan dari Bapak Presiden dalam pendidikan di tanah air kita tapi bagaimana formatnya dan bagaimana strukturnya dalam kurikulum belum bisa kami sampaikan pada kesempatan ini sampai kami membahas secara khusus dalam Rapat Pimpinan di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," tambahnya.
Tujuan dan Kontroversi
Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menjelaskan bahwa penguasaan Bahasa Portugis sangat penting untuk meningkatkan kerja sama RI, terutama dengan Brasil di sektor ekonomi, sains, dan teknologi.
Namun, wacana ini telah memicu beragam pandangan. Anggota DPR RI, khususnya di Komisi X yang membidangi pendidikan, menyatakan akan mendalami usulan tersebut.
BACA JUGA:10 Film Bioskop yang Tayang November 2025, Catat Tanggal Rilis dan Sinopsisnya
BACA JUGA:Komisi II Pertimbangkan Percepatan Pembahasan RUU ASN
Mereka menyambut baik tujuan peningkatan kemampuan berbahasa asing, tetapi juga menyuarakan kekhawatiran terkait potensi beban tambahan pada kurikulum siswa yang saat ini sudah memuat Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Daerah
Beberapa pihak juga mengusulkan agar pelajaran Bahasa Portugis diujicobakan terlebih dahulu, misalnya di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Instruksi Presiden Prabowo ini menandai langkah strategis untuk mempererat kemitraan dengan negara-negara Lusofon, namun implementasinya di sistem pendidikan Indonesia masih menunggu hasil kajian mendalam dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.