"Saat saya tiba, rencana saya mau menyalami Wabup Pidie Jaya. Hasan Basri menanyakan siapa pimpinan SPPG. Saya pun menjawab, saya, Pak. Selanjutnya, Wabup Pidie Jaya langsung meninju saya di bagian kepala saya," ungkap Reza.
Tidak hanya melakukan pemukukan, dalam peristiwa saksi mata di lokasi menyebutkan Wabup juga membentak, mencaci maki, dan sempat mengancam akan menutup, memecat relawan, hingga membakar dapur MBG, membuat beberapa relawan perempuan menangis ketakutan.
Akibat pemukulan tersebut, Muhammad Reza harus dilarikan ke Puskesmas Trienggadeng untuk mendapatkan perawatan dan menjalani visum.
BACA JUGA:Ngeri! Detik-Detik Letusan Gunung Kanlaon Filipina, Penyebab Letusan Eksplosif
Diketahui bahwa peristiwa tersebut juga terekam secara keseluruhan oelh CCTV yang terdapat di lokasi kejadian.
BGN Ambil Sikap
Sedangkan Muhammad Reza juga telah menjalankan prosedur dengan melaporkan insiden ini kepada Deputi Pemantauan dan Pengawasan Badan Gizi Nasional (BGN).
Langkah ini diambil sesuai arahan BGN untuk melaporkan setiap kejadian yang mengganggu jalannya program.
Sedangkan pihak SPPG Gampong Sagoe menegaskan akan menindaklanjuti kasus ini sesuai arahan BGN.
Ini menunjukkan bahwa BGN akan memproses dugaan kekerasan yang menimpa relawannya, bahkan jika dilakukan oleh pejabat tinggi daerah.
BACA JUGA:Momentum Sumpah Pemuda: Generasi Muda Anti Narkoba
BACA JUGA:Viral! Sambutan Meriah PENGGANDA UANG Dimas Kanjeng di Padepokan Pasca-Bebas Penjara
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, Sony Sonjaya, menegaskan bahwa BGN tidak mentoleransi segala bentuk kekerasan terhadap pelaksana Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Program MBG dijalankan dengan semangat kemanusiaan dan gotong royong. Petugas SPPG bekerja di lapangan dengan penuh tanggung jawab sesuai petunjuk teknis. Kekerasan dalam bentuk apa pun terhadap mereka adalah tindakan yang mencederai nilai kemanusiaan dan profesionalisme,” tegas Sony di Jakarta, Kamis 30 Oktober 2025.
Pihak korban, melalui Kepala SPPG Gampong Sagoe, telah melaporkan kejadian kekerasan fisik ini secara khusus kepada Badan Gizi Nasional (BGN) di tingkat pusat, yang menaungi program tersebut.
Pelaporan ini menandakan bahwa BGN serius menanggapi insiden yang melibatkan pejabat daerah dan relawan mereka.