JAKARTA, DISWAY.ID -- Menjelang laga perdana Piala Dunia U-17 2025 di Qatar, pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, menunjukkan ketegasannya dalam menjaga mental anak asuhnya.
Tak hanya fokus pada taktik, Nova juga membuktikan dirinya piawai mengelola aspek nonteknis, bahkan dengan aturan disiplin yang disebut-sebut lebih ketat dari era Shin Tae-yong (STY).
Menyadari bahwa tantangan terbesar bagi pemain muda di era digital adalah gangguan eksternal, Nova memberlakukan larangan keras menggunakan media sosial bagi seluruh 21 pemain selama turnamen berlangsung.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Tak Punya Beban di Piala Dunia U-17, Lawan Zambia Penentu Nasib
BACA JUGA:Endri Erawan Bantah Isu 10 Anggota Exco PSSI Setujui Kembalinya Shin Tae-yong Latih Timnas Indonesia
Langkah ini dilakukan untuk menjaga fokus dan mental skuad Timnas Indonesia U-17 agar tidak terpengaruh komentar negatif, pujian berlebihan, maupun provokasi dari pihak lawan.
“Saya tidak mau fokus anak-anak hancur hanya karena komentar di luar. Mereka harus benar-benar fokus pada pertandingan dan instruksi pelatih,” ujar Nova dalam sesi latihan di Doha.
Kebijakan tegas ini disebut sebagai bentuk proteksi psikologis agar para pemain muda Indonesia bisa tampil lepas tanpa tekanan publik.
Nova Arianto ingin mereka menampilkan performa terbaik tanpa distraksi dari dunia maya.
Anak Legenda Inter Milan Tebar Psywar ke Timnas Indonesia U-17
BACA JUGA:Nova Arianto Minta Publik Realistis Hadapi Kiprah Timnas U-17 di Piala Dunia 2025
Sementara itu, perang urat saraf atau psywar mulai dilancarkan dari kubu lawan.
Sosok yang menjadi sorotan adalah Luis Suazo, pemain muda Honduras sekaligus putra dari legenda Inter Milan, David Suazo.
Pemain 17 tahun yang kini membela Braga U-19 (Portugal) itu mengaku sangat siap menghadapi Indonesia di fase grup.
“Kami datang ke Qatar bukan untuk berlibur. Kami ingin menang di setiap pertandingan, termasuk melawan Indonesia,” tegas Luis Suazo dikutip dari laman resmi FIFA, Senin 3 November 2025.