JAKARTA, DISWAY.ID-- Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Welfizon Yuza mengungkapkan, tarif Transjakarta belum pernah mengalami kenaikan sejak Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI sebesar Rp800 ribu.
Tarif Transjakarta masih tetap sama sejak tahun 2005 yakni sebesar Rp3.500 per penumpang.
BACA JUGA:Cak Imin Terapkan Syarat Ini Bagi yang Ingin Dihapuskan Tunggakan BPJS Kesehatan
BACA JUGA:Ahmad Sahroni Dihukum Nonaktif 6 Bulan, Dewan Etik Pertimbangkan Musibah Penjarahan Rumah
“Tahun 2005 itu UMP masih sekitar Rp800 ribuan. Selama 20 tahun belum pernah naik tarif,” ucap Welfizon di Balai Kota DKI Jakatta dikutip Rabu, 5 November 2025.
Dari itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menaikan tarif Transjakarta menjadi Rp5 ribu.
Namun rencana kenaikan tarif Transjakarta tersebut masih dalam proses pengkajian terkait kemampuan bayar masyarakat.
“Kami juga melihat respons publik yang saat ini sedang kami pelajari. Nanti kami akan sampaikan secara resmi terkait data-data detail kajiannya,” ucap Welfizon.
BACA JUGA:Rajut Kerukunan, Kemenag Helat 'The Wonder of Harmony', Berikut Beragam Acaranya!
BACA JUGA:Tokoh Pemuda Apresiasi Prabowo yang Tanggung Jawab soal Whoosh: Bukti Pemimpin Kuat!
Jika dibandingkan dengan tarif transportasi umum di Eropa, tarif Transjakarta sangat jauh lebih murah.
Di Eropa kata Welfizon tarif transportasi umum rata-rata sekitar 1,5 uero.
“Sementara biaya keekonomian kita 0,75 euro. Jadi dari sisi efisiensi, kita sudah berupaya menekan biaya agar makin efisien,” ujarnya.
Seharusnya saat ini biaya keekonomian Transjakarta mencapai Rp12-13 ribu per penumpang dengan komposisi subsidi Rp9.700 dan tarif yang dibayarkan pelanggan Rp3.500.
Meski begitu, Welfizon memaparkan subsidi yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk Transjakarta terus menurun.