JAKARTA, DISWAY.ID – Peristiwa ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat sore (7/11/2025), masih menyisakan trauma mendalam bagi para siswa dan orang tua.
Sedikitnya 54 korban mengalami luka ringan hingga sedang. Sebagian besar telah mendapat perawatan di RS Islam Cempaka Putih dan RS Yarsi, Jakarta Pusat.
Salah satu orang tua korban, Neni, menceritakan kembali detik-detik kepanikan yang dialami putranya, Rafka, siswa kelas 10 SMAN 72, saat insiden itu terjadi.
BACA JUGA:Kondisi Korban Ledakan SMAN 72 Mulai Membaik, 29 Masih Dirawat
“Sempat sok, kaget. Awalnya enggak tahu pasti apa yang terjadi. Katanya spekernya meledak, terus dibilang tabung gas. Semua orang berlarian keluar, banyak yang berdarah,” ujar Neni saat ditemui di RS Yarsi, Sabtu (8/11/2025).
Menurut pengakuan Rafka, suasana di sekolah langsung berubah kacau sesaat setelah ledakan terdengar dari arah ruang kelas.
"Dia stres banget, langsung lari keluar. Pokoknya nyelamatin diri, keluar dari sekolah,” tutur Neni menirukan anaknya.
Sesampainya di rumah sakit, Neni mendapati wajah anaknya memerah akibat tekanan gelombang ledakan.
"Mukanya merah sebelah, dan katanya kupingnya berdenging terus,” ungkapnya.
BACA JUGA:Momen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Jenguk Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta di RS Cempaka Putih
Meski luka yang dialami sang anak tergolong ringan, Neni tetap membawa Rafka ke rumah sakit untuk memastikan kondisinya aman.
“Saya bawa ke sini biar aman. Saya pengen tahu hasilnya gimana telinganya,” katanya dengan nada lega.
Ia pun berharap anaknya, juga seluruh korban, segera pulih baik secara fisik maupun mental.
"Mudah-mudahan anak saya alhamdulillah aman,” harapnya.
Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait penyebab ledakan dan kemungkinan adanya unsur kelalaian atau kesengajaan.