Ali menegaskan, kapal tersebut tidak hanya berfungsi sebagai kapal perang, tetapi juga dapat digunakan untuk kegiatan kemanusiaan dan sosial.
“Kami ingin menunjukkan bahwa KRI Brawijaya bukan semata kapal perang. Kapal ini juga bisa difungsikan untuk operasi militer selain perang, seperti tabur bunga, kegiatan seremoni, maupun bakti sosial,” tegasnya.
Laksamana Ali menutup upacara dengan pesan reflektif. “Tradisi tabur bunga ini bukan sekadar seremonial, tetapi wujud nyata rasa hormat kita terhadap jasa para pahlawan yang telah berkorban untuk bangsa,” pungkasnya.