Sekitar 6.000 pusat evakuasi telah dibuka untuk menampung sementara 92.000 keluarga.
Fung-wong menghantam negara tersebut hanya beberapa hari setelah Topan Kalmaegi, yang menewaskan sedikitnya 224 orang dan menyebabkan 135 lainnya hilang, sebelum bergerak ke Vietnam, di mana badai itu menewaskan lima orang.
Pencarian terhadap korban hilang terpaksa ditangguhkan pada hari Minggu karena alasan keselamatan para petugas penyelamat.
Krisis iklim membuat badai tropis dan topan semakin kuat dan sering terjadi.
Fung-wong adalah topan ke-21 yang melanda Filipina pada tahun 2025.
Para ilmuwan menemukan bahwa frekuensi super topan yang menghantam Filipina meningkat lebih dari 100% selama dua dekade terakhir.
Bank Dunia memperkirakan badai-badai besar tersebut menyebabkan kerugian rata-rata sebesar 3,5 juta dolar AS (sekitar £2,7 juta) per tahun di negara itu.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. telah menyatakan keadaan darurat pada hari Kamis karena kehancuran besar akibat Kalmaegi dan potensi kerusakan dari Fung-wong.