JAKARTA, DISWAY.ID -- Fakta baru diungkap Polda Metro Jaya terkait pemicu anak yang berhadapan dengan hukum atau pelaku anak, ABH, yang nekat meledakkan benda mirip bom di SMA Negeri (SMAN) 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Bhudi Hermanto mengatakan, terduga pelaku ABH disebut memendam perasaan dan masalah di internal keluarga.
ABH diduga kurang mendapat perhatian dari kedua orangtuanya, yang belakangan diketahui sudah berpisah atau cerai. Sederhananya ABH ini broken home.
BACA JUGA:Ini Alasan Paspor Malaysia Terkuat Nomor 3 di Dunia, Apa Keuntungannya?
BACA JUGA:Nova Arianto Bersyukur Timnas Indonesia U-17 Cetak Kemenangan Bersejarah di Piala Dunia 2025
"Kita juga bilang ada (masalah) perhatian yang harus disampaikan, ada (masalah) perhatian, kurang perhatian dari keluarga," katanya kepada awak media, Selasa 11 November 2025.
"Itu 'kan sifatnya sudah akumulasi, baik dari... makanya tadi saya singgung dari pihak formal dan nonformal," tambahnya.
Budi menilai hal-hal seperti inilah yang harus diwaspadai setiap orang tua di luar. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk memberi kasih sayang kepada anak bagaimana pun kondisinya.
Setidaknya, menjaga dan memperhatikan anak jika mengalami perubahan sikap.
BACA JUGA:Kejagung Diam-Diam Bongkar Skandal Lama Petral, Sudah Naik Penyidikan!
BACA JUGA:FIFA Jual Lokasi Parkir Dekat Stadion World Cup 2026, Segini harganya
"Artinya, dari rumah dan dari keluarga, dan dari lingkungan sekitar. Ini yang membuat jadi akumulasi yang harusnya kita memiliki empati, makanya kita harus menjaga," ujarnya.
ABH Merakit Benda Mirip Bom dari Internet
Diketahui, anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) disebut belajar merakit bom dari internet.
Juru Bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan ABH merakit bom itu sendiri dan meledakkannya di SMAN 72 Jakarta.