Polisi: Bom di SMAN 72 Mengandung Kalium Klorat, Terbuat dari Potongan Baja dan Seng!

Selasa 11-11-2025,21:57 WIB
Reporter : Rafi Adhi Pratama
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Tim Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya mengungkap fakta dalam ledakan di SMA 72 Jakarta.

Dansat Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Henik Maryanto mengatakan dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan total tujuh bom di area sekolah, empat di antaranya meledak dan tiga lainnya berhasil diamankan dalam kondisi masih aktif.

BACA JUGA:Kartini Bluebird Rayakan 11 Tahun, Terus Dorong Kemandirian Ekonomi Keluarga Pengemudi

BACA JUGA:Hadi Wardoyo Bicara Kejujuran dan Pentingnya Hukum Berkeadilan di depan Mahasiswa UT Surabaya

Diungkapkannya, pihaknya bersama tim Penjinak Bom (Jibom) langsung menuju lokasi begitu menerima laporan ledakan. 

"Kami membuat zona perimeter, yaitu zona merah di titik ledakan, zona kuning untuk area kerja tim Jibom Gegana, zona abu-abu sebagai wilayah terbatas, dan zona hijau di luar pagar sekolah yang dinyatakan aman," katanya kepada awak media, Selasa 11 November 2025.

Disebutkannya, Gegana terlebih dahulu mensterilkan lokasi dan memastikan tidak ada bom susulan (secondary device) sebelum mengevakuasi bahan peledak aktif. 

Pemeriksaan awal menunjukkan dua titik ledakan utama terjadi di dalam masjid sekolah dan di area taman baca serta bank sampah di sekitar lingkungan SMAN 72.

Dua Bom Meledak di Dalam Masjid

Hasil olah TKP menunjukkan dua bom meledak di dalam masjid sekolah. 

Petugas menemukan serpihan plastik, dua kawah ledakan, paku baja dan seng, potongan tas, baterai, hingga komponen elektronik seperti switch rocker dan papan PCB.

BACA JUGA:Kaget Beli Mobil Sport Berkecepatan Tinggi, Sopir Ford Mustang Tabrak Pohon di Pekanbaru

"Dari temuan itu kami simpulkan ada dua bom yang meledak di dalam masjid. Bom tersebut menggunakan daya enam volt dari empat baterai A4, inisiator berupa electric match, bahan peledak berisi kalium klorat, dan dikendalikan menggunakan remote control," sebutnya.

Ledakan di dalam masjid menimbulkan tekanan berlebih (overpressure) dan serpihan logam (shrapnel) yang menyebabkan banyak korban mengalami luka-luka, termasuk gangguan pendengaran.

Selain di masjid, tim juga menemukan bom di Taman Baca dan Bank Sampah di sekitar sekolah.

"Di taman baca kami temukan bom aktif dalam kaleng minuman bermerk Coca-Cola yang dilengkapi sumbu bakar, serta remote control di dekatnya," ujarnya.

Kategori :