Namun, meski pihak restoran telah mengeluarkan klarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf, warganet tetap geram dan menolak wacana damai.
Banyak yang menilai kasus ini tidak bisa diselesaikan dengan maaf semata, melainkan harus dibawa ke jalur hukum karena menyangkut keselamatan konsumen.
Komentar pedas pun bermunculan di kolom unggahan resmi Ta Wan:
BACA JUGA:Tersangka Dugaan Provokasi, Laras Faizati Ajukan Restorative Justice ke Polri
“Buat korban jangan mau damai, jangan mau maafin. Bawa proses ke hukum biar restonya ditutup, kalau enggak minta ganti rugi 10M,” tulis akun netizen.
“Wah harusnya korban tuntut ganti rugi tuh di pengadilan. Minimal 5M. Kalau cuma minta maaf aja ya percuma, gak berguna,” tambah akun netizen.
Publik menilai, niat awal karyawan yang ingin “menilep” cairan pembersih itu sudah di luar nalar dan menunjukkan lemahnya pengawasan di tingkat manajemen.
Kasus ini pun jadi pukulan berat bagi citra Ta Wan, yang selama ini dikenal sebagai jaringan restoran keluarga dengan standar tinggi.