Kemenperin Gaspol Dorong Industri Rendah Karbon Demi Ekonomi Berkelanjutan

Kamis 13-11-2025,20:35 WIB
Reporter : M. Ichsan
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Sebagai upaya untuk mengembangkan industri otomotif nasional yang berkelanjutan dan berdaya saing global, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan rencananya untuk mendorong pengembangan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Menurut Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Setia Diarta, hal ini sendiri juga menjadi bagian dari strategi Kemenperin untuk mendorong transformasi menuju kendaraan rendah emisi karbon sekaligus memperkuat rantai pasok industri otomotif di dalam negeri.

BACA JUGA:5 Aplikasi Crypto Terbaik di Indonesia yang Cocok untuk Pemula, Ada Fitur Edukasi

BACA JUGA:Menkes Minta BPJS Kesehatan Fokus Bantu Masyarakat Bawah: Orang Kaya Pakai Swasta Saja!

“Pemerintah berkomitmen kuat untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060, dan komitmen ini didukung penuh oleh Kemenperin melalui program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV),” tutur Setia kepada media di Jakarta, pada Kamis 13 November 2025.

Dalam hal ini, Setia mengemukakan bahwa program LCEV ini diketahui juga mencakup berbagai teknologi secara komprehensif, termasuk pengembangan mesin fleksibel yang dapat menggunakan biofuel.

“Kami berharap inisiatif-inisiatif ke depan dapat memberikan dampak nyata di seluruh rantai industri, baik hulu maupun hilir, guna mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan kemakmuran bersama,” pungkasnya.

BACA JUGA:IMHAX 2025 Resmi Dibuka, 75 Brand Siap Manjakan Kebutuhan Bikers

BACA JUGA:Kebangkitan Indonesia Rally Team: Target Kibarkan Merah Putih di Shannons Adelaide Rally 2025

Kementerian ESDM Tekankan Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor

Di sisi lain, sentimen serupa pun juga turut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi.

Dalam hal ini, Eniya juga turut menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mempercepat adopsi energi bersih. 

Menurutnya, dengan adanya kerjasama tersebut, maka target penerapan E10 Pemerintah di tahun 2028 dapat segera terealisasi.

BACA JUGA:Connie Kritik Rencana Proyek Pemetaan Libatkan Asing: Kedaulatan Geospasial adalah Jiwa Pertahanan Negara!

BACA JUGA:Mantap! BNI Raih Penghargaan Leadership AA di Indonesia ESG Leadership Awards 2025

Kategori :