JAKARTA, DISWAY.ID-- Kementerian Kelautan dan Perikanan terus mengupayakan percepatan layanan sertifikasi bebas Cesium 137 pada produk udang Indonesia yang akan dipasarkan ke Amerika Serikat.
Hasil terbaru United States Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui empat laboratorium di Indonesia untuk dapat melakukan pengujian Cesium-137 (Cs-137) pada udang.
BACA JUGA:5 Aplikasi Crypto Terbaik di Indonesia yang Cocok untuk Pemula, Ada Fitur Edukasi
BACA JUGA:Menkes Minta BPJS Kesehatan Fokus Bantu Masyarakat Bawah: Orang Kaya Pakai Swasta Saja!
"Kemarin kami telah menerima approval dari FDA terdapat empat laboratorium, dari beberapa yang kami ajukan. Laboratorium ini memiliki kapasitas dan kompeten melakukan pengujian Cs-137 pada udang untuk mendukung layanan sertifikasi bebas Cs-137,” jelas Ishartini, Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu KKP) di Jakarta, Kamis (14/11).
Ekspor udang Indonesia ke AS dari Jawa dan Lampung diwajibkan menyertakan persyaratan tambahan yaitu HC Mutu dengan keterangan bebas kontaminasi Cs-137. Aturan ini efektif berlaku per 31 Oktober lalu merujuk pada FDA Import Alert #99-52.
BACA JUGA:IMHAX 2025 Resmi Dibuka, 75 Brand Siap Manjakan Kebutuhan Bikers
BACA JUGA:Kebangkitan Indonesia Rally Team: Target Kibarkan Merah Putih di Shannons Adelaide Rally 2025
Penerbitan HC Mutu tersebut hanya dapat dikeluarkan oleh Badan Mutu KKP selaku CE yang diakui FDA melalui proses scanning dan testing bebas Cs-137 dengan validasi dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) selaku otoritas nuklir.
"Pengujian bebas Cs-137 pada udang sebagai salah satu prasyarat ekspor ke AS saat ini dapat dilakukan di 4 laboratorium yaitu BRIN, BAPETEN, ALYPZ, dan SGS Vietnam,” rinci Ishartini.
Ishartini membeberkan pihaknya terus berkoordinasi dengan FDA dan instansi terkait di dalam negeri seperti BRIN, Bapeten, Bea Cukai serta K/L lainnya untuk dapat memberikan pelayanan prima sertifikasi bebas Cs-137, untuk mendorong kapasitas ekspor dan keberterimaan produk udang Indonesia ke AS.
BACA JUGA:Mantap! BNI Raih Penghargaan Leadership AA di Indonesia ESG Leadership Awards 2025
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa quality assurance merupakan salah satu modal utama dalam fasilitasi perdagangan,
Sehingga KKP selain sebagai pemangku kepentingan kelautan dan perikanan juga telah terbukti memberikan kontribusinya sebagai economic tools bagi pertumbuhan ekonomi khususnya melalui kinerja ekspor.