Ia menjelaskan, penurunan biaya logistik akan membuka pasar baru bagi produk Sumatra ke Semenanjung Malaysia dan memperpendek rantai pasok antarwilayah.
CIMT kini aktif memfasilitasi pertemuan bisnis untuk mempercepat operasional jalur Roro tersebut. Dengan terhubungnya jalur ini, diharapkan lahir dinamika perdagangan baru, pertukaran gagasan, dan inovasi bisnis yang semakin kompetitif.
BACA JUGA:Timur Kapadze Mundur dari Uzbekistan Demi Latih Timnas Indonesia? Bung Harpa Ungkap Info A1
Konsep sea-link Dumai–Melaka yang lama menjadi wacana kini berada pada jalur implementasi. Dengan sinergi pemerintah pusat, daerah, dan organisasi regional, jalur ini diperkirakan menjadi kunci pembuka potensi ekonomi Sumatra yang selama ini terkendala tingginya biaya logistik.
Jika proyek ini terealisasi optimal, Dumai berpeluang mengambil peran penting sebagai hub maritim utama di Selat Malaka serta menjadi gerbang perdagangan strategis Indonesia di kawasan tersebut.