JAKARTA, DISWAY.ID-- Penolakan terhadap rencana Budi Arie, Ketua Umum Projo, untuk bergabung dengan Partai Gerindra semakin meluas di kalangan kader internal partai tersebut.
Wakil Sekjen DPP Gerindra, Azis Subekti, menjelaskan bahwa keberatan yang muncul di berbagai daerah menunjukkan ketidaksetujuan terhadap langkah Budi Arie.
Menurut Azis, loyalitas dan integritas adalah dua hal yang sangat penting dalam dunia politik, dan hal itu menjadi dasar dari penolakan terhadap Budi Arie.
"Kalau urusan nggak loyal, berkhianat, kasak-kusuk, itu memang sangat sensitif di Gerindra," ujar Azis kepada wartawan, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin 17 November 2025.
Azis yang juga Anggota Komisi II DPR Fraksi Gerindra ini, menambahkan bahwa sikap para kader Gerindra yang menolak kehadiran Budi Arie mencerminkan kesetiaan terhadap prinsip-prinsip partai.
BACA JUGA:Catat! Operasi Zebra 2025 Dimulai, 6 Pelanggaran Ini Jadi Target di Kota Tangerang
BACA JUGA:Wuling Uji Ketahanan Darion PS-HEV di Rute Bali–Jakarta, Apa Hasilnya?
Budi Arie dianggap tidak memenuhi kriteria loyalitas dan integritas yang dibutuhkan oleh Gerindra.
"Ini tercermin dari penolakan di banyak daerah. Kami memang diajarkan untuk setia, punya integritas, dan tidak makan teman," tegas Azis.
Diketahui, Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, menyatakan dirinya tengah meminta izin kepada seluruh anggota Projo untuk bergabung ke Partai Gerindra.
Hal itu ia sampaikan usai terpilih kembali sebagai Ketua Umum Projo periode 2025–2030 dalam Kongres ke-3 Projo, Minggu 2 November 2025.
"Saya meminta izin kepada seluruh anggota Projo untuk saya bergabung ke Partai Gerindra," ujar Budi Arie.
BACA JUGA:Prabowo Akui Ada Penerima MBG Alami Sakit Perut: Hal yang Biasa, Saya Juga Sering Salah Makan