Buat Dia, mempertahankan ukuran martabak lebih penting agar tidak mengecewakan pembeli.
"Makanya saya pilih beli telur putih (atau telur kualitas di bawah biasanya). Rasanya gak begitu beda karna tercampur dengan bumbu, tapi ukurannya tetap bisa sama. Daripada pakai telur kecil terus martabaknya jadi tipis," katanya.
BACA JUGA:Prabowo Targetkan 66 RS Baru Berstandar Canggih
BACA JUGA:Selundupin Senpi dalam Pepaya, Kawanan Pencuri Motor di Cikupa Tangerang Diamankan Polisi
Para mengaku kenaikan harga telur sudah biasa. Karena siklusnya memang naik turun. Kendati begitu ia berharap harga bisa kembali normal.
Menurutnya, telur ini merupakan bahan utama yang sulit digantikan.
"Kalau naiknya sesekali tidak apa-apa, tapi kalau terus-terusan begini berat juga," tutup Rahmad.
Kenaikan harga telur membuat para pelaku usaha kuliner kecil terpaksa memutar otak agar tetap bisa bertahan tanpa menaikkan harga jual.